Sejumlah Proyek Pasar Gagal, Inspektorat Soroti Kadis Perindag

  • Whatsapp
Kepala Inspektorat Halsel, Slamet. AK

LABUHA, BeritaLima.com – Mandeknya sejumlah proyek pembangunan pusat perputaran ekonomi rakyat di Halmahera Selatan membuat Kepala Inspektorat Slamet Ak mengkritisi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Ety Julianty. Slamet menuturkan, Kadis Perindag harus mau membuka diri membahas kegagalan-kegagalan proyek tersebut.

Dia mencontohkan proyek pembangunan Pasar Amasing yang menelan anggaran senilai Rp 6 miliar. Pengerjaan proyek yang dimulai sejak 2013 itu hingga kini tak kunjung selesai. “Sebagai pejabat publik, Kadis Perindag harus mampu menjelaskan kendalanya dimana sehingga pembangunan sejumlah pasar di Halsel itu tidak difungsikan. Bukannya menghindar (ketika ditanya),” sesalnya saat diwawancarai beritalima.com, Rabu (14/03/2018).

Dia menjabarkan, anggaran untuk Pasar Amasing dialokasikan dalam tiga tahun anggaran. Pada 2013, melalui APBN dianggarkan dana pembangunan senilai Rp 2,224 miliar. CV Yuban Group ditunjuk sebagai pihak pelaksana. Pada 2016, dialokasikan lagi melalui APBD senilai Rp 3,1 miliar. Kali ini CV Bangun Maluku Pratama yang menjadi pelaksananya. Selain itu, pemerintah Kabupaten Halsel juga menganggarkan dana pengawasan pembangunan pasar sebesar Rp 90 juta.

Tak hanya Pasar Amasing, pembangunan sentra ekonomi lain juga ikut bermasalah. Pada 2015, dianggarkan biaya Perencanaan Teknis Pembangunan Kios/Toko Pasar Babang melalui Dana Alokasi Khusus senilai Rp 73.947.400. CV Nusantara Cipta sebagai pelaksana proyek. Di tahun yang sama proyek tersebut juga mendapat penambahan anggaran pengawasan sebesar Rp 55.480.800 dimana PT Nuansa Karya sebagai pihak pelaksana. Nyatanya, proyek ini juga terbengkalai. “Masalah banyak banget. Jika pembangunan tersebut bisa dimanfaatkan kenapa dibiarkan seperti itu? Jika tak difungsikan jelas mubazir dan merugikan keuangan negara,”ungkap Slamet.

 

Ia menambahkan, cara kerja Kadis Perindag bertentangan dengan visi dan misi Bupati. Dimana pada 2018 Pemda berencana membangun lagi pusat pertokoan di Desa Panamboang, Kecamatan Bacan Selatan. Slamet mengaku khawatir proyek ini akan bernasib sama. Padahal besar biaya yang bakal dikucurkan tak main-main, yakni mencapai Rp 160 miliar. “Ini harus dikawal ketat oleh instansi terkait. Saya khawatir proyek ini juga bernasib sama,”tuturnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perindag Ety Julianty yang ditemui beritalima.com di Gedung DPRD Halsel menolak memberikan tanggapan soal mandeknya pembangunan Pasar Amasing. “Maaf, saya trauma,” katanya singkat sebelum berlalu. (iel)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *