Sirip Hiu ?

  • Whatsapp

Ekosistem yang seimbang merupakan kebutuhan setiap makhluk hidup. Bila tidak berimbang suatu rantai makanan maka akan mengurangi populasi yang lain. Apalagi kita sebagai manusia yang sangat merasakan bila tidak hidup. Manusia pastinya memiliki keluarga yang tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Begitu juga dengan hewan.

Anehnya dari manusia, masih saja ada yang tidak menyadari betapa pentingnya menjaga kepentingan ekosistem alam. Simbiosis yang menghubungkan kita agar bertahan hidup. Masih saja alam dimanfaatkan untuk mencari keuntungan semata dengan alasan bisa dimanfaatkan banyak hal. Berbagai macam kehancuran menimpa bumi ini.

Di negara Indonesia sudah banyak mengalami hal ini. Di laut Indonesia terjadi ketidakseimbangan ekosistem laut. Ikan hiu mulai berkurang dan banyak yang mati begitu saja. Lagi-lagi masalah ini disebabkan manusia yang tidak bertanggung jawab.

Kebanyakan manusia tersebut memanfaatkan ikan hiu hanya bagian siripnya saja. Setelah memotong sirip tersebut hiu dilepaskan lagi ke laut. Sebagian masih mempercayai jika memakan sirip hiu akan sembuh dari penyakit. Kadang, semua kepercayaan itu ditelan mentah-mentah saja. Maka banyak juga yang menangkap hanya untuk menjadi makanan contohnya sup. Dilansir dari laman greenpeace.org, penerbangan sudah peduli dengan tidak mengizinkan membawa sirip hiu. Di restoran juga sudah tidak ada menu sup sirip hiu.

“Upaya pencegahan bisa saja dilakukan dengan tidak mengonsumsinya kembali dan menghilangkan sugesti tentang manfaat hiu,” terang Dr. Kartika, dosen fakultas perikanan Universitas Jenderal Soedirman.

Banyaknya penangkapan dipercaya karena berasal dari sugesti masyarakat itu sendiri. Hendaknya manusia sadar, tidak memikirkan keuntungan sendiri. Keseimbangan laut tidak terjaga, sehingga nantinya ekosistem terumbu karang akan dipenuhi alga.

Hanna Pratiwi mahasiswi Pnj

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *