Sultan: Borobudur Bukan Hanya Pusat Ibadah Umat Budha, Juga Simbol Pluralisme

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Rencana Menteri Agama (Menang), Yaqut Cholis Qoumas menjadikan Borobudur pusat ibadah dunia bisa diwujudkan. Karena itu, dia siap mengawal langsung persiapan yang dibutuhkan termasuk memfasilitasi umat Budha mewujudkannya.

Wakil Ketua DPD RI, Sultan Bachtiar Najamudin menyampaikan respon positif terhadap rencana itu. Dalam keterangan tertulis yang diterima awak media, Senin (1/2) pagi, Sultan menyampaikan bahwa Borobudur sebagai candi atau kuil sekaligus monumen Budha terbesar di dunia sangat tepat bila dimanfaatkan bukan hanya sebagai destinasi wisata dan ziarah keagamaan, tetapi juga sebagai tempat ibadah umat Budha di dunia.

“Borobudur bukan hanya tentang umat Budha saja, lebih dari itu, Borobudur merupakan akar sejarah perjalanan perkembangan kehidupan spiritualitas bangsa Indonesia. Jadi dengan membuat Borobudur menjadi pusat ibadah umat Budha di dunia, saya yakin akan terjadi Multiplier Effect luar biasa bagi kehidupan sosial, ekonomi, politik dan budaya Indonesia,” kata dia.

Candi Borobudur dibangun dengan tujuan menginspirasi kebajikan bagi segenap umat manusia. Pada zaman dahulu, para peziarah lintas negara dan agama telah mengunjungi monumen ini, mempelajari nilai kebajikan dan terinspirasi olehnya.

Jadi, dengan keinginan Menag, itu bukan hanya menjadikan Kuil di Borobudur termanfaatkan dalam ritual ibadah. Dengan penduduk yang mayoritas muslim, Borobudur akan menjadi sebuah pesan kepada seluruh dunia, Indonesia sangat baik dalam mengejawantahkan sikap pluralisme dan kebajikan di ruang kehidupan kebangsaan.

Sultan berharap agar Menag mengkomunikasikan dan merangkul seluruh pihak dalam mewujudkan kebijakan itu, trutama meminta dukungan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

Tantangan Menag adalah untuk menyatukan persepsi disemua lini (suprastruktur politik) agar keinginan ini bisa terwujud tanpa ada hambatan. “Apalagi saya mendengar Gubernur, Ganjar Pranowo juga sangat gembira dan bahkan agenda itu pernah menjadi idenya dulu. Tentu akan sangat mudah kedepannya,” tutup Sultan Bachtiar Najamuddin. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait