Tapak Suci Kedepan Tidak Terkontaminasi Parpol dan Politik Praktis

  • Whatsapp

Pelaksanaan Muktamar XV Tapak Suci Putera Muhammadiyah akan berakhir, Sabtu 24 Februari 2018 dan akan memilih pimpinan pusat yang akan menjabat lima tahun kedepan.

Ditemui media, Jum’at (23/3/2018) Sekretaris Pimpinan Wilayah Sulawesi Tengah Abdul Wahid Mardani, S.Sos, menginginkan pimpinan tapak suci kedepan ini sesuai dengan tema bagaimana bisa memimpin tapak suci yang berkeunggulan.

Selanjutnya berharap agar tapak suci kedepan dipimpin oleh seorang yang visioner, yang benar-benar mau melakukan perubahan terhadap dinamika yang berkembang selama ini ditapak suci terkait dengan anggaran dasar yang selama ini tdk pernah tuntas, ungkapnya

“Oleh karena itu diharapkan kedepan pimpinan ini harus benar-benar bisa melahirkan sebuah keputusan, sebuah program yang benar-benar sesuai dengan suatu anggaran dasar seperti yang dipolemikkan didalam tanwir”, katanya.

Abdul Wahid juga berharap agar pimpinan pusat tapak suci yang terpilih nanti bisa menghidupkan, memberikan motivasi kepada pimpinan wilayah, pimpinan daerah kedepan agar supaya pimpinan-pimpinan di daerah lebih maju, lebih termotivasi mendukung, melaksanakan program-program yang dijabarkan dalam muktamar tersebut.

Ditambahkan juga bahwa pimpinan yang diharapkan ini tidak melihat dari daerah asal tetapi yang diharapkan dapat komitmen, konsisten kemudian memiliki akses dengan pemerintah.

“Kami berharap agar pemimpin kedepan ini tidak membawa tapak suci terkontaminasi dengan partai politik dan tidak menggiring tapak suci ini kepada are-are politik praktis, dan menjaga independensinya sebagai organisasi perguruan yang bernaung didalam IPSI”, tegas Abdul Wahid.

“Tantangan tapak suci yang selama ini kita lihat adalah kedepan saingan-saingan kita atau kemitraan kita dengan perguruan star lainnya, jadi tetap kita tingkatkan etos latihan yang terkait dengan atlet kita, tuturnya.

Untuk atlet tapak suci terutama bagaimana bisa tetap sinergi, bisa profesional, bisa berlatih dengan lebih keras lagi menghadapi persaingan-persaingan lawan.

“Terkait dengan tantangan yang ada dalam rana politik agar kembali ke independensinya tapak suci sebagai tapak suci yang benar-benar independen, tidak terkontaminasi dengan kepentingan yang sesaat atau kepentingan yang pragmatis” tegasnya.

Jadi saya menginginkan tapak suci ini jangan dipimpin dengan orang-orang yang merangkap jabatan menghabiskan sisa-sisa waktunya untuk mengurus tapak suci, dia harus mengabdi.

Serta bisa secara total ditapak suci karena ini organisasi otonom yang benar-benar diharapkan menjadi garda terdepan bagaimana membentengi amal usaha muhammadiyah dan organisasi muhammadiyah kedepan, tutur Sekretaris Pimwil Sulawesi Tengah tersebut.

Tapak Suci Pimpinan Wilayah Sulawesi Tengah yang berdiri sejak tahun 1970 ini memiliki sebanyak 40 keder dan sekitar 12 orang pendekar itu ada 11 pimda dan 47 cabang atlet khusunya di Sulawesi Tengah. (Muh Ma’ruf)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *