Tim Percepat Dorong PT AMNT Segera Bangun Smelter Di Sumbawa Barat

  • Whatsapp

Sumbawa Barat NTB, beritalima.com

Pembangunan smelter di lokasi tambang batu hijau, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang akan dilakukan PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). Tahun 2016 Management AMNT sudah berjanji di hadapan Komisi VII DPR RI untuk membangun smelter di lokasi tambang sesuai perintah dari undang-undang tentang pertambangan.

Dengan dibangunnya smelter nantinya bisa memberikan dampak positif untuk kemajuan daerah dan juga kesejahteraan masyarakat NTB. Salah satu indikator kemajuan tersebut yakni semakin terbukanya lapangan kerja baru sehingga dapat memberikan multiplier effect, yang akan meningkatkan perekonomian masyarakat NTB, khususnya di Pulau Sumbawa.

Sementara itu PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) berkomitmen untuk membangun smelter alias fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral akhir tahun 2017. Hal ini sesuai amanat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2017 tentang Perubahan Keempat atas PP Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Minerba. Namun hingga menginjak awal tahun 2019 progres pembangunannya masih 10 %

Untuk itu Tim Percepatan Rencana Pembangunan Industri Pertambangan (Smelter) dan Industri Turunannya di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mendorong percepatan terwujudnya Smelter di KSB. Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W Musyafirin, M.M selaku Pembina Tim hadir dalam rapat yang digelar di ruang rapat Bappeda Provinsi NTB, Selasa pagi (22/01/2019) ini. Sejumlah Kepala OPD Pemerintah KSB juga hadir dalam rapat yang dipimpin Kepala Bappeda Provinsi ntb, Ir. Ridwan Syah, M.Sc., M.M., M.TP selaku Ketua Tim.

Selain dari Pemerintah Provinsi NTB dan KSB, hadir juga dalam rapat ini pejabat Badan Pertanahan Provinsi NTB. Zulkarnain pimpinan Pung’s Zulkarnain dan Rekan selaku tim appraisal pembelian lahan untuk kebutuhan kawasan industri Smelter di Kecamatan Maluk, KSB. Kapolres Sumbawa Barat dan Manajemen dari PT. Amman Mineral Nusa Tenggara, Hannibal dan Mardiansyah Dianto.

Kepala Bappeda NTB, Ir. Ridwan Syah mengatakan, Tim Percepatan Pembangunan Smelter KSB dibentuk oleh Gubernur NTB. Gubernur NTB dan Bupati KSB bertindak sebagai pengarah dalam Tim ini. Ada dua faktor percepatan pembagunan Smelter di KSB. Pertama, adalah amanat Undag-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Minerba. Tahun 2021 perusahaan tambang harus tuntas melakukan konstruksi Smelter, dan tahun 2022 harus beroperasional aktif. Kedua, kehadiran Smelter akan berdampak luar biasa bagi NTB, khususnya KSB. Sebab, selain Smelter, di kawasan tersebut akan dibangun pula industri pupuk, industri semen dan industry pendukung lainnya. Akan banyak putra-putri NTB yang diserap, dan secara ekonomis akan berdampak pula bagi masyarakat NTB.

Bupati dalam arahannnya mengatakan, tim lintas sektoral sering jalan sendiri, hal ini harus dihindari. Kerjasama sangat dibutuhkan untuk keberhasilan pembangunan smelter. Bupati menyampaikan, dirinya telah melakukan sosialisasi akan dibangunnya kawasan industri Smelter di Maluk, yakni pada forum yasinan Pemerintah KSB dan Sholat Subuh Berjamaah serta forum lainnya. ‘’Untuk masalah, ada dua yang perlu mendapat perhatian yakni dari BPN dan appraisal serta Tim, yakni tukar guling Dermaga Pelabuhan Umum Benete milik Kementerian Perhubungan dengan Dermaga Pelabuhan Lalar. Kedua adalah pembebasan sejumlah sekolah, kantor dan tentunya yang paling banyak adalah rumah dan lahan warga,” kata Bupati.

Sejumlah masalah teknis dibahas dalam rapat ini. Selanjutnya hasil rapat akan di sampaikan kepada Gubernur NTB. Nantinya tim akan membahas juga percepatan ini ke tingkat kementerian. Sehingga dukungan dari Pemerintah Pusat juga diharapkan bisa mempercepat pembangunan Smelter di KSB.(B5.Rozak)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *