SITUBONDO, Beritalima.com – Puluhan masa yang tergabung didalam LSM Gerakan Perlawanan Situbondo Anti KORUPSI: Edukasi, Resistensi & Advokasi (GP SAKERA) menggelar aksi damai di depan kantor Bupati Situbondo jalan PB. Sudirman no.1, meminta Penutupan yempat Prostitusi yang semakin menjamur, Senin (11/12).
“Kami datang untuk mendukung Bupati Situbondo dan mengingatkan tentang Perda Prostitusi, tapi sejak perda itu dibuat prostitusi semakin marak di bumi Sholawat nariyah ini tanpa ada tindakan apapun, saya mengapresiasi Bapak Bupati Sotubondo yang langsung merespon keinginan masyarakat besuki tentang penutupan warem, tapi kapan pak Bupati akan berstetamen.penutupan GS (Gunung sampan),” Kata ketua umum GP Sakera Saiful Bahri.
Saiful juga meminta Bupati situbondo untuk memaksimalkan kinerja PNS didalam Pemda dari pada memaksimalkan penertiban terhadap pedagang kecil, Saiful juga dengan lantang berjanji jika Bupati tidak segera melaksanakan sesuai Perda tentang prostitusi, maka GP Sakera akan turun ke lokasi GS untuk melakukan penutupan.
“Masih banyak jalan pedesaan yang rusak, masih banyak warga Situbondo yang kesulitan mencari penghasilan atau makan, kenapa jalan aspal di lokasi GS di bikin sangat mulus, kenapa anggaran tersebut tidak digunakan untuk membangun di pedesaan yang masih banyak hingga saat ini belum pernah menikmati jalanan beraspal,” Tudingnya.
Beberapa poin yang di GP SAKERA dalam aksi dalam memperingati hari anti Korupsi sedunia tersebut, antara lain.
1. Penutupan Prostitusi.
2. Penutupan penambangan liar tanpa ijin di Situbondo mengingat Situbondo sudah masuk daerah rawan bencana.
3. Memperketat pemenang tender proyek.
4. memaksimalkan kinerja PNS di pemerintahan.
(Joe)
