Alumni UNAIR Awardee Fulbright Bagikan Tips Lolos Beasiswa ke Amerika Serikat

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com|
Prestasi membanggakan kembali datang dari alumnus Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (UNAIR). Imamatul Khair berhasil meraih beasiswa Fulbright untuk melanjutkan studi masternya pada Bilingual, ESL, and Multicultural Education University of Massachusetts di Amherst, Amerika Serikat. Oleh karenanya, Imamatul membagikan sederet tips lolos beasiswa Fulbright.

Kenali Beasiswa dan Penyelenggaranya

“Beasiswa Fulbright sebenarnya sudah lama sekali adanya, bukan jenis beasiswa yang baru, didanai oleh the United States Department of State dan dikelola oleh The American-Indonesian Exchange Foundation (AMINEF),” jelas Imamatul.

Ia menambahkan, beasiswa Fulbright sudah sangat dikenal di lebih dari 155 negara.

“Beasiswa ini juga merupakan beasiswa yang prestigious dan fully funded dari awal aplikasi. Jadi kita tidak perlu bingung untuk mencari biaya lain-lain karena semuanya gratis,” sambung Imamatul.

Informasi lebih lanjut mengenai beasiswa ini dapat diakases melalui www.aminef.or.id
Kenali Prodi dan Universitas Tujuan

Imamatul menjelaskan bahwa alasannya memilih mendaftar beasiswa Fulbright karena beasiswa ini menyedikan prodi dan universitas impiannya. Selain itu, prodi pilihannya sekarang adalah prodi yang cocok untuk dibicarakan dalam konteks Indonesia.

“Memilih prodi itu lama sekali prosesnya karena harus mempertimbangkan berbagai macam hal. Termasuk, apakah bisa bermanfaat untuk Indonesia jika ilmunya dibawa kembali ke Indonesia,” lanjut Imamatul.

Bangun Pengalaman

“Pengalaman organisasi bisa menjadi modal agar pihak penyelenggara beasiswa tertarik dengan kita. Personal experience saya, semasa kuliah saya aktif di berbagai organisasi yang relevan dengan prodi yang saya inginkan,” tandasnya.

Imamatul juga menceritakan bahwa keaktifannya di kegiatan pengabdian masyarakat hingga terpilih menjadi Mahasiswa Berprestasi tahun 2017 menjadi daya dukung utama kelulusannya menjadi penerima beasiswa Fulbright.

TOEFL IBT, Tes Akademik, dan Interview

Selain keaktifan di bidang non-akademik, keaktifan di dunia akademik juga harus dipersiapkan. Sebab, ada tes akademis yang dilakukan dalam proses seleksi. Begitu pula untuk TOEFL iBT, harus dipersiapkan jauh-jauh hari agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

“Kalau interview sendiri sebenarnya lebih ke rajin-rajin nyari tutorial di internet aja. Karena interview-nya melibatkan dosen hingga direktur, sehingga perlu strategi menjawab yang diplomatis,” papar Imamatul.

Pantang Menyerah

Beasiswa Fulbright ini bukan beasiswa pertama yang dicoba oleh Imamatul, melainkan percobaan yang kedelapan. Sehingga Imamatul berpesan kepada para pejuang beasiswa agar tidak mudah menyerah dalam memperjuangkan beasiswa.

“Kita gak tau rezeki kita dimana. Kalau sekarang belum lolos coba lagi tahun depan. Kalau beasiswa yang pertama belum lolos, coba beasiswa lainnya,” pungkas Imamatul. (Yul)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait