Andi Akmal Sayangkan Impor Daging Sapi Solusi Atasi Mahalnya Harga

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Anggota Komisi IV DPR RI membidangi Pertanian dan Kehutanan, Dr H Andi Akmal Pasluddin menyayangkan Pemerintahan pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mempunyai cara lain kecuali melakukan impor untuk mengatasinya melonjak tajamnya harga daging di dalam negeri.

“Sebagai wakil rakyat, saya sangat menyayangkan Pemerintahan Jokowi tak punya cara lain untuk mengatasi mahalnya harga daging dalam negeri. Padahal, Indonesia adalah negara agraris. Seharusnya Pemerintah mempunyai solusi selain melakukan impor,” kata Andi Akmal di Jakarta, Senin (25/1) pagi.

Wakil rakyat Dapil II Provinsi Sulawesi Selatan itu terus memantau lonjakan harga daging di pasar dalam negeri. Dari perkembangan di lapangan serta informasi yang dia dapat, daging sapi di awal tahun ini menjadi polemik di Tanah Air. Jabotabek menjadi kawasan sentral dinamisasi harga daging sapi sempat membuat reaksi pedagang daging sapi mogok menjual produknya.

“Saat ini kita terlalu bergantung impor daging sapi, terutama dari Australia sebagai pemasok terbesar daging sapi untuk Indonesia. Ketika Australia menahan komoditas daging sapi akibat regenerasi populasi, kita terimbas. Ini menunjukkan bertahun-tahun upaya negara menjadikan daging sapi berdaulat di negeri sendiri, hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda keberhasilan,” kata Andi Akmal.

Politisi senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI ini mengatakan, upaya untuk mewujudkan swasembada daging sapi ini sudah dilakukkan sejak 15 tahun silam, yakni sejak periode pertama pemerintahan SBY. Namun segala upaya dengan dukungan APBN yang ada mewujudkan swasembada daging sapi ini seakan sia-sia.

Padahal, program seperti penyelamatan induk sapi (penyelamatan sapi produktif), memperkuat kualitas genetik sapi, program 1000 desa sapi, hingga program Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) telah dilakukan agar Indonesia bisa berdaulat terkait masalah daging untuk konsumsi dalam negeri.

“Indonesia sampai saat ini masih tidak kuasa menghadapi persoalan suply demand (ketersediaan dan permintaan) daging sapi karena infrastruktur pengembangan sapi kita belum mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Padahal, dari sisi lahan, negara kita masih terbuka luas. Bahkan sinergi Sapi Sawit masih dapat di optimalkan lebih dalam lagi,” jelas Andi Akmal.

Anggota Komisi IV DPR ini sudah menduga, bahwa solusi Impor pun tetap akan dilakukan dalam waktu dekat ini terutama alternatif mencari suplier dari negara lain seperti India, Brazil bahkan dari Meksiko.

Akmal mengatakan, Pemerintah saat ini memang mesti mempersiapkan beberapa moment besar yang mempangaruhi prilaku masyarakat Indonesia. Salah satunya Ramadahan yang bersambung Iedul Fitri dimana moment ini sangat mempengaruhi prilaku konsumen masyarakat Indonesia terutama pada permintaaan daging sapi.

“Saya meminta kepada pemerintah, Marilah kita mulai untuk serius mempersiapkan infrastruktur mewujudkan swasembda daging sapi ini. Ini adalah kerjaan jangka panjang, tapi mesti ada target. Seharusnya 10 tahun cukup untuk mewujudkan ini bila memang betul-betul serius,” demikian Dr H Andi Akmal Pasluddin. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait