Banjir Bandang Terjang Kaki Gunung Lawu Magetan

  • Whatsapp

MAGETAN, beritalima.com– Sejumlah wilayah di kaki gunung Lawu, Magetan, Jawa Timur, diterjang banjir bandang pada Minggu petang hingga malam, 9 Oktober 2016.

Diantaraya menerjang Dusun Geong, Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan Akibatnya, akses jalan desa tertutup, talud pertanian rusak, perumahan warga dan lahan pertanian milik warga setempat rusak parah.

Bencana ini terjadi karena hujan lebat dan terus menerus selama enam jam di daerah tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun fasilitas umum berupa talud jalan desa rusak di dua lokasi dengan panjang sekitar 30 meter, jalan desa yang rusak mencapai 75 meter, instalasi air minum warga delapan RT rusak dan talud menuju lokasi pertanian rusak dan lahan pertanian milik warga rusak.

Kerusakan juga terjadi pada rumah warga setempat. Yaitu bangunan milik Sulan, Suji, Suwarno, Saeran, Narto, Yulianto dan Jono dengan kerugian ditaksir lebih dari Rp.800 juta.

“Hari ini kami melaksanakan koordinasi bersama instansi terkait menggerakan semua warga melaksanakan kerja bakti bersama sama di TKP,” kata Danramil 0804/02 Plaosan Kapten (Inf ) Budi Purwanto, kepada wartawan, Senin 10 Oktober 2016.

Menurutnya lagi, TNI dan masyarakat melaksanakan pembersihan kayu-kayu dan sampah yang menghalangi aliran sungai dan membersihkan lumpur yang menggenangi jalan maupun perumahan warga setempat.

Dandim 0804/Magetan, Letkol (Inf) Herwin Rizayan Iszal, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada bila ada bencana susulan. Pihak TNI akan selalu menyiagakan personel secara terpadu di lokasi bencana. Kegiatan kerja bakti akan dilaksanakan sampai kegiatan masyarakat berjalan normal.

“Masyarakat masih tetap harus waspada. Juga harus tetap sabar dalam menghadapi musibah ini,” katanya.

Sementara itu sepasang suami istri dan anaknya harus dilarikan ke RSUD dr Sayidiman, Magetan, akibat longsor yang terjadi di Dusun Wonomulyo Desa Genilangit, Kecamatan Plaosan. Mereka adalah Sulistio, 35, Ida Wahyu, 30, dan Gilang Prastya Eka, 9, anak mereka. Mereka sempat terseret tanah longsor sejauh 20 meter.

Informasi yang didapat wartawan, saat kejadian mereka baru saja dalam perjalanan pulang usai menonton kontes reog di desa Genilangit. Namun tiba-tiba tebing longsor di jalur jalan penghubung Desa Genilangit sekitar pukul 17.30 WIB.

“Awalnya, saya mendengar suara gemuruh dan saya sempat berhenti. Kemudian tiba-tiba saja tebing disisi kanan saya longsor, dan kami tidak bisa berbuat banyak,” jelas Sulistio.

Setelah ketiganya tertimbun lumpur akibat tanah longsor, pasutri tersebut sempat menolong sang anak, sambil terus berteriak minta tolong. Tak lama kemudian warga datang dan menolong mereka.

Dalam kejadian itu, Sulitio serta istri dan anaknya malam itu juga langsung di bawa ke RSUD dr Sayidiman Kabupaten Magetan untuk mendapatkan perawatan. Sulistio mengalami luka lecet pada kaki, istrinya patah tangan sebelah kanan, dan anaknya mengalami luka lecet pada wajah. (Astono/Dibyo)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *