SURABAYA, beritalima.com| Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kongres Advokat Indonesia (KAI) Jawa Timur menggelar sumpah advokat di Hotel Santika, Surabaya, yang diikuti 56 advokat dan dihadiri sejumlah tokoh dan pejabat dengan penerapan protokol covid-19 ketat. Mulai cuci tangan, masker hingga face shield.
“Setiap advokat yang baru saja dilantik dan disumpah dapat berkomitmen untuk mentaati janji sumpahnya. Dan saya secara khusus berharap agar para advokat baru ini dapat komitmen, taat janji dan sumpah, bahkan tidak menelantarkan Klien dan tidak melupakan organisasi yang melahirkannya. Jangan menjadi anak durhaka sepeti cerita Maling Kundang,” ujar Ketua DPD KAI Jawa Timur, Abdul Malik Kamis 12/11.
Menurut Malik untuk mencegah adanya malpraktik dari organisasi advokat baru yang semakin banyak, Malik secara khusus meminta DPP untuk mengirim surat kepada Mahkamah Agung, untuk bisa melakukan penertiban.
“Saat ini banyak advokat dari organisasi baru yang tidak mengikuti prosedur ujian dan pendidikan advokat. Sangat mudah sekali dengan adanya organisasi baru membentuk wadah advokat bermodalkan AHU dari Kementrian Hukum dan HAM, ” ujarnya.
Malik berharap agar setiap proses pelantikan dan penyumpahan memenuhi proses yang berlaku, sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
“Seharusnya ada SEMA yang mewajibkan organisasi baru harus kongres lebih dahulu dan punya 30% DPD se Indonesia dan 50% DPC se-Indonesia, ini baru bisa di lakukan penyumpahan oleh PT agar Advokat tidak liar dan tidak ada yang kutu loncat,” tutupnya.
Dalam Pelantikan dan Penyumpahan ini, hadir wakil ketua Dewan Kehormatan DPP KAI DR. Achmat Rubai SH.MH, Vice Presiden H. Rahmat Santoso.SH MH, Wakil Sekjen H.Abdul Malik.SH.MH, dan juga pengurus DPD dan DPC Se- Jawa Timur. [Red]
