Bandung, beritaLima.com ,- Suryamin, warga Desa Soreang Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung tahun 2013 lalu mengagunkan buku nikahnya ke salah satu bank berlabel pemerintah. Fasilitas kredit jenis KUR sebesar Rp. 5 juta yang dia terima digunakan untuk menambah modal usahanya sebagai pedagang. Namun rupanya Dewi Fortuna belum berpihak, usaha yang digelutinya selama 3 tahun ini jatuh bangun, dia tidak bisa membayar angsuran. Ironisnya, dalam ketidak berdayaan itu, sekolah tempat anaknya menimba ilmu meminta photo copy buku nikah. “Saya bingung pak, pernah diminta ke bank bukannya memberi tapi malah nanya kapan bayar ?”, ujar laki-laki yang berasal dari Banten itu kepada beritaLima.com, Sabtu (27/08/2016). Saat berita ini dimuat, sang kreditur belum dimintai konfirmasinya karena libur. (Pathuroni Alprian).
