Di ISEF 2018 Hari Ini GISWAB Buka Lowongan Kerja Pengelola Wakaf

  • Whatsapp
Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Timur, Difi A. Johansyah

SURABAYA, beritalima.com – Selasa (11/12/2018), Bank Indonesia menggelar Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF) 2018 di Grand City Surabaya. Dalam Festival Ekonomi Syariah kelima ini ada beragam kegiatan, salah satunya dibukanya lowongan tenaga kerja untuk pengelola wakaf atau nadzir.

“Masyarakat yang ingin menjadi nadzir dapat mendaftarkan diri di booth Kantor Perwakilan BI Provinsi Jawa Timur,” kata Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Timur, Difi A. Johansyah, di sela peluncuran Gerakan Sadar Wakaf (GISWAF) di Masjid Al Akbar Surabaya, Senin (10/12/2018).

GISWAF yang diprakarsai UNIDA Gontor bersama BI dan Badan Wakaf Indonesia (BWI) Provinsi Jawa Timur ini adalah program edukasi wakaf berupa roadshow atau safari nasional 3 bulan sekali ke masing-masing provinsi di Indonesia dengan menggandeng elemen lembaga terkait.

GISWAF telah memiliki program lanjutan yang sistematis, terarah dan terukur. Harapannya program ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih mendalam kepada masyarakat terkait wakaf.

GISWAF lahir dari semangat untuk memanfaatkan potensi ekonomi umat Islam di Indonesia yang besar. Program ini ingin mengembalikan mindset masyarakat bahwa wakaf tidak hanya sekadar tanah atau masjid, namun juga bisa wakaf uang.

Karena, sejarahnya, wakaf pertama kali dalam Islam adalah wakaf uang, yang saat itu langsung dimanfaatkan untuk pembangunan masjid. Selain itu, wakaf uang ini juga dapat dimanfaatkan untuk pemberdayaan sosial masyarakat yang diambilkan dari pengembangan wakaf.

“Dengan wakaf uang, kami ingin memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa wakaf itu mudah. Cukup dengan seribu rupiah, masyarakat sudah bisa berwakaf,” kata Difi. “Perbankan kini juga telah memiliki berbagai program ataupun aplikasi yang memudahkan umat untuk berwakaf,” tambahnya.

Namun demikian, ungkap Difi, ada 2 persoalan yang ditemui dalam pengelolaan wakaf di Indonesia, yakni badan nadzir yang mengelola wakaf berlum terhubung satu sama lain, dan keterbatasan jumlah SDM nadzir yang profesional.

Karena itu, supaya dana wakaf ini dapat dikelola menjadi aset produktif, lanjut Difi, dibutuhkan ribuan SDM yang memiliki kemampuan asset management secara syariah. Untuk itu, di perhelatan ISEF 2018 sampai Sabtu (15/12/2018) ini pihaknya membuka pendaftaran bagi masyarakat yang ingin menjadi nadzir. “Kami dan BWI akan memproses pendaftaran tersebut di tahun depan,” pungkasnya. (Ganefo)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *