Erma Susanti Sebut Kebutuhan Hewan Ternak Tercukupi Untuk Idhul Adha

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com|
Anggota DPRD provinsi Jatim Erma Susanti SE MSi mengungkapkan, bahwa dalam pertemuan kerja dengan Dinas Peternakan, kebutuhan hewan ternak untuk persiapan Idhul Adha, sudah tercukupi. Meskipun saat ini ribuan sapi mati akibat terjangkit virus PMK (Penyakit mulut dan kuku). PMK adalah penyakit yang diakibatkan adanya virus yang menyerang hewan ternak. Dikategorikan sebagai penyakit ternak yang paling menular dan serius.

“Jadi ini sebenarnya adalah Raker kita terkait dengan LKPJ (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban) Gubernur APBD 2021. Terkait dengan Dinas peternakan, selain membahas program LKPJ 2021, kita juga mengupdate penanganan masalah PMK. Menurut Dinas peternakan, sampai sekarang dari data itu jumlah yang tertular sangat banyak sekali,” terang politisi PDIP ini.

Anggota komisi B DPRD provinsi Jatim ini mengatakan, Dinas peternakan kemudian mengambil langkah-langkah cepat untuk mengatasi persoalan PMK ini. Tindakan yang dilakukan oleh pemerintah provinsi adalah agar yang sudah terdampak itu tidak menulari sapi yang masih sehat.

“Saat ini sapi yang tertular itu segera diisolasi. Hal tersebut sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum PMK ini menjalar kemana-mana. Dinas peternakan

sudah koordinasi dengan pemerintah provinsi dan kabupaten. Untuk melakukan penanganan isolasi ada SOP nya, sehingga tidak terjadi lebih banyak korban sapi yang mati,” sambung wanita cantik berhijab ini.

Erma menyampaikan, disamping melakukan isolasi, sapi yang sakit ini juga diberikan pengobatan. Karena memang PMK itu adalah virus, jadi tidak ada obat tapi simtom-simtomnya dan dampak dari itu yang mungkin menyebabkan penyakit lain harus diberikan pengobatan.

“Sapi yang terdampak PMK diberikan obat seperti antibiotik, vitamin dan sebagainya, sehingga dapat mengurangi rasa sakit dan diharapkan bisa sesegera mungkin sembuh. Pokoknya kalau ada penanganan yang memadai, sapi itu bisa sembuh,” tandasnya.

“Terus yang terpenting lagi adalah vaksin. Kemarin sudah datang 1000 ampul, Dinas Peternakan membutuhkan sekitar 1 juta. Sekarang Dinas Peternakan segera melakukan konsolidasi untuk vaksinator, sehingga bisa segera cepat melakukan vaksinasi ke sapi yang sehat, karena populasi tertentu membutuhkan 5 juta ampul, kalau enggak segera di atasi vaksinasi maka nanti akan berdampak pada hewan yang lain, karena PMK ini sangat berbahaya dan cepat menular,” ungkapnya.

Erma berharap penanganan PMK bisa segera teratasi, agar tidak mengurangi populasi dan tentunya akan menambah kerugian bagi peternak.

“Kita minta untuk Dinas peternakan melakukan percepatan untuk penyiapan vaksinasinya, jadi nanti pas vaksin ini datang karena impor ya, semua sudah ready. Yang kedua, untuk tenaga penyuntik vaksinatornya kemudian juga teknik-teknik itu segera disiapkan, sehingga ketika vaksin datang itu segera dapat dilakukan penyuntikan,” tekannya.

Erma menyesalkan sikap peternak yang panic buying. Padahal Erma menegaskan bahwa sapi yang terjangkit PMK bisa disembuhkan.

Karena kekhawatiran yang berlebihan dari peternak, sehingga harga jual daging sapi jadi merosot.(Yul)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait