Gebyar Batik Pamekasan 2020 di Semarang, Habiskan Anggaran Ratusan Juta

  • Whatsapp
Data LPSE Anggaran Gebyar Batik Pamekasan 2020 oleh Disperindag Kabupaten Pamekasan, [Reporter Andy.k]

PAMEKASAN, Beritalima.com |di Tengah Merabaknya pandemi Covid-19 khususnya di Kabupaten Pamekasan yang semakin gencar. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, menyelengarakan Gebyar Batik Pamekasan 2020 di luar Kabupaten Pamekasan yaitu di Kabupaten Semarang, tepatnya di Melva Balemong, Minggu(06/12/2020).

Sementara dalam acara kegiatan tersebut menghabiskan anggaran yang diambil dari APBDP 2020, senilai Rp: 194.477.400,00, dengan nilai HPS paket Rp: 185.926.950,00.

Bacaan Lainnya

Dan perihal anggaran tersebut dibenarkan oleh Kepala Disperindag Pamekasan, Achmad Sjaifuddin mengatakan, acara Gebyar Batik 2020 yang diadakan pada Hari ini. Hari Minggu(06/12/2020), anggarannya berkisar Rp: 194.477.400,00.

Lanjut Achmad Sjaifuddin, menjelaskan, bahwa untuk kegiatan tersebut juga melibatkan tiga Desainer Top dari Indonesia dan Luar Negeri. Dengan kapasitas undangan sekitar 150 orang.

“Dari anggaran tersebut kita buat acara dimulai dari Launching di hotel Bumi, selesai di Semarang dengan Empat kegiatan yaitu, lomba trafing batik, fashion show, parade Jembreng batik dan tarian tradisonal modern,”katanya ketika dihubungi via Telepon soluler. Minggu(06/12/2020), pagi.

Menurut Achmad Sjaifuddin, dengan memilih tempat lokasi yang dianggap tepat pemasarannya untuk mempromosikan batik yaitu di Semarang. Dengan senilai anggarang Ratusan Juta rupiah itu sudah tepat sasarannya dibandingkan dengan mempromosikan di dalam wilayah kabupaten Pamekasan.

Sambung Achmad Sjaifuddin, menuturkan, jikalau acara Gebyar Batik Pamekasan 2020 di taruk di Pamekasan, dinilai kurang tepat dengan dali pembeli tak terpantau dari luar pamekasan. Sehingga dirinya berinisiatif melalui marketing didekatkan dengan pemasaran yang cukup terjangkau hingga mempuni seperti di Jawa Tengah, yaitu di semarang.

“Kita sudah mempromosikan di dalam, dan acara tersebut tidak harus di pamekasan saja. Kalau ditaruk di pamekasan lalu siapa yang mau membelih batik!. Sementara di pamekasan banyak penjualnya. Kalau misalkan mendatangkan gmn ya!!. Jadi kami harus datang kesana dan mempromosikannya di sana,”jelasnya kepada Beritalima.com.

Achmad Sjaifuddin, juga membandingkan soal wilayah dan kapasitas promosi yang digunakan untuk acara tersebut dengan kapasitas regional dan internasional.

Sehingga menurutnya, acara tersebut dapat terjangkau hingga terbaca mudah dikenal dengan orang banyak dikanca internasional.

“Kalau soal berapa persen prospek persentase dari hasil penjualan batik pamekasan dalam acara ini saya tidak tau. Yang penting saya sudah menghadirikan dari beberapa Desainer Top, juga tiga pengrajin dan juga pengusaha batik pamekasan, hingga batik pamekasan nantinya juga dikenal disentra Batik yang cukup luas,”pungkasnya.

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait