Gerakan Tertib Arsip Pondok Pesantren

  • Whatsapp
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, Drs Sudjono MM (tengah), di Pondok Pesantren Qomarul Hidayah, Trenggalek.

TRENGGALEK, beritalima.com – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur aktif mensosialisasikan kearsipan di berbagai lembaga, tak terkecuali di pondok pesantren.

“Pondok pesantren adalah tempat para pejuang bangsa, banyak memiliki guratan sejarah yang dapat diwariskan ke anak cucu kita,” kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, Drs Sudjono MM, saat membuka acara sosialisasi kearsipan di Pondok Pesantren Qomarul Hidayah di Desa Gondang, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, belum lama ini.

Ditegaskan, gerakan menata arsip di pondok pesantren akan terus dilakukan, mengingat peran pondok pesantren sangat besar dalam guratan sejarah bangsa Indonesia.

Selain itu, lanjut Sudjono, ponpes adalah lembaga pencipta dan penerima arsip yang sangat penting untuk diselamatkan dan dilestarikan, mulai dari sejarah berdirinya sampai dengan peran ulama dan santrinya.

Disebutkan pula, pondok pesantren juga banyak melahirkan tokoh-tokoh besar, termasuk kehidupan pribadi dan pengabdian sejumlah ulama, dan para tokoh besar pimpinan ponpes, yang semuanya penting diketahui oleh generasi mendatang.

“Tujuan kearsipan di ponpes adalah untuk menyelamatkan informasi dan memori kolektif bangsa dengan peran pondok pesantren di dalam pembangunan bangsa,” tandas Sudjono.

Sosialisasi kearsipan di Ponpes Qomarul Hidayah ini diikuti lebih dari 100 guru Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah, serta para tenaga administrasi pondok pesantren. Mereka sangat antusias mengikuti kegiatan ini.

Bahkan, di antara mereka tidak sedikit yang mengemukakan pendapat bahwa sosialisasi ini mustinya tidak hanya sehari.

“Kami usul, sosialisasi ini sebaiknya lebih dari sehari. Ini terlalu singkat, sementara persoalan kearsipan itu cukup banyak,” ujar Maimmunah, guru Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Qumarul Hidayah, sembari menambahkan perlu tambahan waktu untuk praktek langsung menata arsip.

Tidak hanya para peserta sosialisasi yang antusias dan semangat mengikuti kegiatan ini. Pimpinan Yayasan Pondok Pesantren Qomarul Hidayah, KH Cholil Mudjid MA, dan staf-stafnya, juga tampak serius memperhatikan kegiatan ini sejak awal sampai berakhir.

Kegiatan ini akhirnya diakhiri dengan penyerahan taliasih dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur berupa buku untuk perpustakaan, dokumen keeper, dan box arsip.

Drs Gatot Tjatur M, MM, Kepala Bidang Pembinaan dan Kearsipan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur yang juga selaku Ketua Panitia Sosialisasi ini mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah mewujudkan pengelolaan arsip yang baik dan benar sesuai kaidah kearsipan.

Selain itu, tandas Gatot, untuk menyelamatkan dan terpeliharanya arsip yang bernilaiguna tinggi di lingkungan pondok pesantren. Dan yang terakhir, terlaksananya tertip arsip di lingkungan pondok pesantren. (Ganefo)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *