Go Tjong Ping Sebut Indonesia Perlu Impor Beras Untuk Antisipasi

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com|
Berdasarkan data impor komoditas pangan tertentu yang diperoleh CNBC Indonesia, volume impor beras pada Januari 2023 sebesar 243,65 juta kilogram. Volume impor itu naik 550,01% secara tahunan atau year on year (yoy) bila dibandingkan dengan volume impor beras pada Januari 2022 yang sebanyak 37,48 juta kilogram. Bahkan disaat panen raya pemerintah masih memiliki rencana impor beras sebanyak 500 ribu ton.

Menanggapi perihal tersebut anggota DPRD provinsi Jatim Go Tjong Ping menuturkan bahwa pihaknya memahami pemikiran pemerintah yang tetap mengimpor beras, meskipun saat ini sedang panen raya.

“Impor beras itu mau tidak mau harus tetap dilakukan. Setuju tidak setuju harus tetap dilaksanakan. Pertanyaannya mengapa? Karena lahan pertanian di Indonesia semakin hari menjadi berkurang. Kemudian cuaca yang ekstrim, bencana banjir dimana-mana, itu yang menyebabkan hasil penanaman padi gagal, banyak padi yang rusak, banyak lahan yang tergenang air berminggu-minggu, sehingga tidak memungkinkan untuk mendapatkan padi yang bagus dan layak dikonsumsi,” terang politisi PDI-P ini.

Menurut Ping, kebijakan melakukan impor tentu sudah melalui berbagai pertimbangan. Meskipun laporan Bu Gubernur Khofifah bahwa pemprov Jatim mengalami surplus beras 30 persen.

“Perlu diingat, bahwa komiditas pangan di Indonesia ini, 35 persen berasal dari Jawa Timur. Untuk Jawa Timur memang mengalami surplus, tapi bagaimana dengan daerah lain?,” ungkapnya.

Mantan pengusaha sukses ini menyebutkan, kalau disaat ini pemerintah tidak segera melakukan impor beras, bisa dipastikan bahwa beras di pasaran akan mengalami kelangkaan. Jika beras sudah langka, maka harga beras akan melambung seperti saat ini.

“Penduduk Indonesia itu lebih dari 275 juta jiwa. Memikirkan penduduk sebanyak itu, tentu membutuhkan berbagai pertimbangan. Dan sebagian besar mereka tinggal di pedesaan. Taruhlah masyarakat desa memiliki simpanan beras untuk kebutuhan mereka sekian bulan sampai panen kembali. Tapi bagi masyarakat desa yang tidak punya sawah, tentu tidak punya simpanan beras. Apalagi masyarakat perkotaan. Jadi kebijakan pemerintah untuk mengimpor beras tetap dibutuhkan. Ini sebagai antisipasi jika cuaca tetap ekstrim, gagal panen, dan juga banyaknya bencana alam yang membuat masyarakat tidak bisa beraktivitas seperti biasanya,” pungkasnya.(Yul)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait