Golkar Pecah, Perjalanan Airlangga Jadi Ketua Umum Partai Pohon Beringin Tidak Mulus

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Perjalanan Menteri Koordinator (Menko) Perekonmian, Airlangga Hartarto untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar periode lima tahun ke depan tidak berlangsung mulus.

Persoalannya, Airlangga tidak memenuhi komitmen terhadap pesaingnya pada Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar di Jakarta Convention Centre (JCC) awal bulan depan, Bambang Soesatyo. Komitmen Airlangga terhadap Ketua MPR RI itu terkait merangkul dan mengakomodir orang-orang politisi senior Dapil VII Provinsi Jawa Tengah itu dalam susunan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) di DPR RI.

Tidak terpenuhinya komitmen itu membuat gerbong pendukung pria yang akrab disapa Bamsoet tersebut semakin militan sehingga membuat pesaing Ailangga itu sulit untuk tetap bertahan pada posisi cooling down.

Militannya kubu pendukung Bamsoet ini semakin kental dengan tindakan semena-mena Airlangga melakukan penggusuran posisi dan pemecatan sejumlah tenaga ahli Fraksi Partai Golkat yang menjadi pendukung Bamsoet hingga pencoretan seluruh anggota kepanitiaan Munas Golkar yang dinilai Airlangga pro kepada Bamsoet.

Tindakan yang jelas-jelas malanggar ‘gentleman agrement’ dan keputusan Rapat Pimpinan (Rapim) Partai Golkar beberapa waktu lalu tentang mendahulukan musyawarah mufakat sebelum vooting. Ini adalah prilaku yang dapat diartikan sebagai tindakan mempertontonkan kekuasaan yang otoriter, suka-suka serta melanggar kesepakatan atau wanprestasi.

“Dengan begitu, tidak mungkin lagi ada kesepakan atau musyawarah mufakat,” kata Ketua Tim Sukses Pemenangan Bamsoet, Achmadi Noor Supit kepada sejumlah awak media, Rabu (20/11).

Hal tersebut, kata anggota Komisi XI DPR RI itu, tentu saja akan memunculkan perlawanan dan berpotensi melahirkan Munas tandingan seperti Ancol vs Bali beberapa tahun lalu.

Selain itu, lanjut wakil rakyat dari Dapil Kalimantan Selatan tersebut, adalah ini juga bakal memunculkan persoalan hukum lainnya yang tidak yang tidak bisa dihindari. “Golkar pecah karena tindakan anti demokrasi dan intimidatif Airlangga Hartarto dan orang-orang sekelilingnya terhadap para oendukung Bamsoet,” demikian Achmadi Noor Supit.

Seperti diberitakan sebelumnyta, Munas Partai Golkar dengan agenda memilih Ketua Umum dan menyusun program kerja Partai Golkar untuk periode lima tahun ke depan tersebut digelar di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, 3-6 Desember mendatang. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *