Gubernur Lebu Raya : Terima Kasih Media Massa Atas Dukungan Selama 10 Tahun

  • Whatsapp

KUPANG, beritalima.com – Pada Juli 2018 mendatang, Frans Lebu Raya akan mengakhiri masa pengabdiannya sebagai Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) selama 10 tahun (periode 2008 – 2018).
“ Selama memimpin Nusa Tenggara Timur ada banyak hal yang baik, ada juga yang mungkin kurang baik. Ada yang sukses dan juga yang belum. Tapi saya menyadari sungguh betapa besar dukungan dari teman – teman seluruh media massa dari perjalanan kepemimpinan saya selama 10 tahun. Banyak informasi yang bisa disampaikan kepada masyarakat tentang apa yang kita laksanakan, kita kerjakan dan apa yang telah kita raih juga tentu berbagai masukan kepada kami untuk perbaikan – perbaikan.

Untuk itu semua, saya menyampaikan terima kasih atas dukungan”, kata Gubernur Frans Lebu Raya kepada wartawan saat Coffee Morning di Rumah Jabatan Gubernur NTT, Sabtu (23/12).
Mantan Wakil Gubernur periode 2003 – 2008 ini, mengharapkan harusnya NTT 10 tahun lalu berbeda dengan hari ini. Secara kasatmata bisa melihat sendiri seberapa jauh perubahan bagi NTT. Banyak orang sudah memiliki kemampuan untuk berbelanja dan ini menandakan pertumbuhan ekonomi semakin baik.

“ Sekarang banyak orang memiliki kemampuan untuk membeli mobil. Berarti ini terjadi perubahan. Mari kita lebih secara objektif melihatnya. Tentu masih ada juga yang kurang”, tambahnya.
Gubernur Lebu Raya juga mengurai sejumlah keberhasilan, terutama dalam upaya mengentasan kemiskinan. Menurutnya, sejak memangku jabatan sebagai Gubernur NTT pada tahun 2008 lalu, ketika masyarakat NTT dikategorikan miskin dengan angka kemiskinan sebesar 27,58 persen.

“ Kita terus berjuang untuk menurunkan angka kemiskinan. Pada tahun 2013, kita berhasil menurunkan angka kemiskinan hingga 19 persen. Tapi kemudian pengaruh eksternal segala aspek maka angka kemiskinan naik kembali, salah satunya adalah kenaikan harga”, jelasnya.

Menurutnya, angka kemiskinan ada banyak aspek. “ Memang ada banyak faktor kemiskinan, tidak sekedar orang tidak punya uang atau tidak menyekolahkan anak. Tapi banyak faktor yang menentukan orang itu dikategori miskin atau tidak. Aspek yang paling penting adalah asupan gizi. Kandungan protein harus jelas. Lemak dan vitamin juga harus jelas dan berimbang”, kata Lebu Raya menambahkan.

Menyinggung soal data statistik secara nasional, Lebu Raya mengatakan, pasti keluaran (output) sesuaid engan masukan (input) yang diperoleh. Sebab, dalam prosesnya ada input, proses (koversi) dan output. Yang jadi pertanyaan adalah seberapa besarkah input yang diberikan kepada daerah ini? Konkritnya, lanjut Gubernur, input yang diberikan berbeda, sehingga output pun pasti berbeda dengan daerah lain.

“ Kondisi memang sudah demikian dan kita tidak boleh putus asa. Kita harus terus menyemangati diri termasuk seluruh masyarakat NTT untuk membangun. Kita harus punya cita – cita dan mimpi besar untuk membangun NTT”, ajak Lebu Raya.

Pada kesempatan itu, Gubernur Lebu Raya menjelaskan Program Desa Mandiri Anggur Merah (Anggaran untuk Rakyat Menuju Sejahtera). Program ini, kata dia, pemerintah memberikan uang kepada desa (masyarakat) dengan berbagai tantanganya. Anggur Merah ini diluncurkan tahun 2011 dengan kesadaran bahwa harus membangun dari desa.

“ Sejak saya menjadi Gubernur, saya mengubah orientasi pembangunan harus mulai dari desa. Karena hampir seluruh masyarakat ada di desa. Memang dengan berbagai kekurangan dan keterbatasan, kita juga berani memberikan uang ke desa”, ujarnya.

Beberapa hari lalu, Program Desa Mandiri Anggur Merah diseminarkan hasil penelitian dari Universitas Brawijaya. Hasilnya bagus jika dibandingkan dengan bantuan sosial atau hibah kepada masyarakat dengan bantuan Desa Mandiri Anggur Merah.
“ Program Desa Mandiri Anggur Merah ada pola investasi yang mendorong kepada masyarakat untuk terus menerus berjuang menggulirkan dana ini”, katanya. (L. Ng. Mbuhang)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *