Gus Ipul Ajak Masyarakat Tekan Laju Pertumbuhan

  • Whatsapp
Drs.H.Saifullah Yusuf Berikan Sambutan Dalam Acara South East Asia Biennial Conference On Population And Health Di Batu Malang

BATU, beritalima.com – Laju pertumbuhan penduduk perlu mendapatkan perhatian serius. Oleh sebab itu, masyarakat harus diajak untuk ikut berpartisipasi didalamnya.
Hal tersebut disampaikan Wagub Jatim, Drs. H. Saifullah Yusuf saat membuka South-East Asia Biennial Conference on Population and Health di Hotel Singhasari Resort , Kota Batu, Kamis, (8/11).

Dijelaskan, apabila tidak diperhatikan dengan serius, laju pertumbuhan penduduk berdampak langsung bagi kehidupan keluarga, masyarakat dan ketahanan bangsa. Pemprov Jatim, berupaya untuk menekan laju pertumbuhan penduduk diantaranya melalui melakukan sosialisasi program keluarga berencana (kb) 2 anak cukup, mengatasi persebaran dan kepadatan penduduk melalui program transmigrasi dan pemerataan pembangunan lebih intensif di kawasan indonesia bagian timur. Kemudian melakukan peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pembangunan dan peningkatan fasilitas kesehatan, serta pemberian pelayanan kesehatan gratis.

Selanjutnya, juga dilakukan peningkatan mutu pendidikan melalui penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dan merata di semua daerah, peningkatan kualitas sdm, dan penyediaan program pelatihan. Serta peningkatan pendapatan yang rendah melalui optimalisasi peran bumn dalam kegatan perekonomian, dan penyederhaan alur birokrasi dalam perizinan usaha guna mendorong kegiatan perekonomian. “Dengan adanya acara seperti ini secara tidak langsung memberikan pemahaman kepada semua pihak, bukan hanya pemerintah untuk terus berpartisipasi dalam menekan angka pertumbuhan penduduk,” ujar Gus Ipul sapaan akrab Wagub Jatim.

Pertumbuhan penduduk di Indonesia, jelas Wagub Jatim mengalami peningkatan cukup signifikan. Berdasarkan hasil sensus penduduk pada tahun 2010 telah melampaui angka proyeksi nasional yaitu sebanyak 237,6 juta jiwa dan laju pertumbuhan penduduk (LPP) rata-rata 1,49 persen atau sekitar 4 juta per tahun. Sejak tiga dasawarsa pemerintah telah mencanangkan program keluarga berencana guna menekan laju pertumbuhan penduduk. Hal tersebut berdasarkan survei demografi dan kesehatan indonesia (SDKI) tahun 2017 dimana dari jumlah anak yang dilahirkan oleh perempuan usia produktif atau total fertility rate / TFR sebesar 2,6 persen mengalami penurunan secara signifikan menjadi 2,3 persen per kelahiran usia produktif. “Sedangkan jawa timur mencapai 2,1 dibawah target rata-rata nasional,” ungkapnya.

Gus Ipul menambahkan, hasil dari kegiatan ini, bisa menjadi masukan dalam proses pengambilan keputusan dan bisa dirumuskan langkah apa yang bisa membuat masyarakat paham terhadap pengendalian jumlah penduduk. Diharapkan, lanjutnya ada program yang bisa membangkitkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya berbagai masalah reproduksi, yang nantinya mempengaruhi lingkungan dan kualitas sumber daya manusianya.

Gus Ipul juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan yang pelopori oleh Universitas Brawijaya Malang dan University of Portsmouth Inggris, yang didukung oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).” Semoga kegiatan ini bermanfaat dalam rangka mengatasi isue-isue kependudukan dan kesehatan global termasuk isue mengenai demografi, keluarga berencana, perkawinan dan keluarga, lansia, migrasi, penyakit akibat gaya hidup dan pernikahan dini, serta pembiayaan kesehatan,”tambahnya.(rr).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *