Hason Sitorus Berikan Bantuan Kursi Roda Untuk Penderita Kelumpuhan

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com|
IPSM (Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat) kelurahan Wonosari kecamatan Wonokusumo, menyerahkan bantuan dari seorang pemerhati Hason Sitorus. Bantuan berupa sebuah kursi roda 3 dimensi untuk seorang anak bernama Achmad Altofullatif. Anak tersebut berusia 7 tahun, namun hingga saat ini anak tersebut tidak bisa berjalan. Bahkan tidak bisa melakukan aktivitas apapun, selain tidur dan makan.

Hason Sitorus adalah salah seorang pemerhati yang memiliki kepedulian terhadap penderitaan orang lain. Sebagai pensiunan PNS Pemkot Surabaya, kegiatan sehari-hari Hason adalah mengikuti kegiatan-kegiatan sosial.

“Sudah menjadi kewajiban bagi saya untuk selalu berbagi. Saya hanya bisa membantu sekedarnya saja kebutuhan warga Surabaya yang ekonominya sangat memprihatikan. Yang benar-benar butuh bantuan. Semoga bermanfaat,” terangnya.

Sementara itu, kehidupan ekonomi keluarga Achmad Altofullatif benar-benar memprihatinkan. Tinggal di sebuah bangunan berukuran 1,5 meter X 4 meter. Tidak terdapat ventilasi. Atap rumah terbuat dari genteng tua, tidak ada plafon, sehingga jika hujan air masuk ke dalam rumah.

Achmad Altofullatif tinggal bersama kedua orang tuanya dan seorang adiknya yang berusia 3 tahun, yang juga mengalami kelumpuhan. Kakak Achmad Altofullatif sudah meninggal dengan gejala penyakit yang sama, yakni lumpuh.

“Saya dagang kerupuk keliling kampung. Rumah saya sudah pernah didatangi Bu Rini (istri walikota Surabaya, Eri Cahyadi). Saya sudah bilang minta tolong tinggal di rumah susun saja. Rumah saya ini terlalu sempit, kata orang-orang rumahnya gak sehat,” jelas Samsuddin, ayah dari Achmad Altofullatif.

Menurut keterangan Samsudin, kedua anaknya sudah diperiksa ke RS Dr Soewandi. Karena jaraknya yang sangat jauh, sementara Samsudin tidak memiliki kendaraan, tentu hal tersebut menyulitkan. Disamping memakan biaya yang banyak jika harus naik kendaraan umum.

“Untuk biaya makan sehari-hari saja saya masih kekurangan,” ucapnya menahan tangis.

Samsudin mengaku bahwa dirinya merasa bersyukur anaknya sudah dibantu diberikan kursi roda.

“Terima kasih untuk bapak yang dermawan. Semoga rejeki bapak banyak,” sebutnya dengan suara menahan tangis.

Saat ini yang dibutuhkan oleh keluarga malang ini adalah tempat tinggal yang layak. Kasur yang digunakan sebagai tempat tidur sudah tidak layak digunakan. Disamping baunya menyengat, juga tidak dilapisi dengan sprei. Sangat disayangkan, kota sebesar Surabaya, yang dianggap sebagai kota metropolitan, yang meraih berbagai penghargaan di tingkat nasional maupun internasional, masih memiliki warga-warga yang kehidupannya sangat memprihatikan. (Yul)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait