Hj. Rumaiyah Saichu, MR. Penceramah Yang Juga Sukses Jadi Pembatik

  • Whatsapp

SIDOARJO, beritalima.com |Bukan hanya sekedar memberikan kasih sayang, seorang ibu juga dituntut untuk mampu memberikan pendidikan tentang kehidupan dan keagamaan dari keluarga. Dengan demikian anak – anaknya mampu memnghadapi tantangan hidup di masa depan kelak bila telah dewasa. Dengan memberikan pendidikan agama dari keluarga, jiwa seorang anak tidak akan mudah gioyah dan tetap pada kaidah ajaran agama Islam yang diajarkan oleh Alqur’an dan Hadits.
Adalah Hj. Rumaiyah Saichu, MR, owner Batik Barro Sidoarjo dan penceramah ini tidak hanya sukses di bidang usaha batiknya, tetapi juga sebagai penceramah. Sebagai seorang yang setiap hanya melakukan dakwah agama ke masyarakat, dirinya harus mampu menjadi suri tauladhan atau contoh yang baik terhadap para jamahnya. Dengan begitu semua orang mampu mengikuti gaya hidup, perilaku ataupun ucapan yang disampaikan. Hal ini terbukti dari empat anaknya yang sukses di didang akademik, Yaitu : Fidan Safira, S.AP., M.Hum, Moh. Rifyala Aridli, Ach. Alvyn Ghiffari dan Amirah Anvibarro yang senantiasa memberikan dukungan semangat dan selalu mendoakan untuk ibundanya agar senantiasa mendapatkan riidlo Allah SWT di setiap langkahnya.

Saat ditemui di kediamannya yang juga menjadi tempat usaha, Galeri Batik Barro. Lokasi tepatnya di Desa Gajah Magersari, Sidoarjo. Atau kurang lebih menempuh perjalanan 1 kilometer kea rah barat dari Alun – Alun Sidoarjo. Bu Nyai Rumaiyah begitulah biasa dipanggil ini menceritakan banyak hal tentang kegiatan dakwah dan usaha batiknya.

Dalam rangka menyambut Hari Ibu 22 Desember 2020 pada waktu itu dikediamannya digelar pertemuan pengurus Badan Koordinasi Majelis Ta’lim Masjid (BKMM) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kab. Sidoarjo. Dikarenakan masaih dalam suasana pandemi Covid19, tidak semua pengurus BKMM DMI hadir. Kendati demikian kegiatan Hari Ibu yang diisi dengan pengajian dan pembacaan Sholawat Diba’ ini pun tetap khusyu’.
Berdakwah, membatik dan berorganisasi merupakan kesibukan yang mesthi dijalani saben harinya. Meski begitu pemilik usaha Batik Barro ini pun tidak pernah mengeluh dalam menghadapi setiap tantangan, baik itu di lingkup usahanya ataupun dalam kegiatan dakwahnya. “Harus mampu mengatur waktu dan memilah-mlahnya, mana untuk keluarga, untuk dakwah dan UMKM Batik. Sehingga semua dapat saling bersinergi dan berjalan beriringan,” kata Bu Nyai Rumaiyah kepada Infodesaku saat ditemui dikediamannya. Dikenal sebagai penceramah, ibu 4 anak inipun diberikan amanah dalam organisasi kemasyarakatan. Diantaranya : Ketua Pengurus Daerah BKMM DMI Kabupaten Sidoarjo, Biro Dakwah Pengurus Wilayah BKMM DMI Propinsi Jawa Timur, Pengurus Pusat BKMM DMI, Ketua DPAC Perempuan Bangsa Kecamatan Sidoarjo dan Pengurus Dewan Syuro PKB Sidoarjo.
Di bidang usaha, masyarakat sekitar juga mengenal Bu Nyai Rumaiyah sebagai pembatik. Hal ini dapat kita lihat digalerinya terpajang banyak kain batik yang dengan berbagai motif hasil karyanya siap untuk dibawa pulang sebagai buah tangan.
Diceritakannya, Batik Barro merupakan usaha batik tulis asli Sidoarjo yang dirintisnya sejak 12 tahun silam, tepatnya tanggal 8 Agustus 2008. Motifnya pun beragam, seperti : Kembang Bayam, Daun Waru, Kembang Tales , Kembang Matahari dan Udang Bandeng. Kendati demikian untuk selembar kain batik harganya pun relatif murah dan tidak menguras kantong. Hanya Rp. 150 ribu perak, kita sudah bisa membawa pulang selembar kain batik tulis asli Sidoarjo yang kemudian membawanya ke tukang jahit untuk dijadikan kemeja atau sarimbit yang indah.
12 Tahun bergelut didunia batik tulis, Hj. Rumaiyah Saichu, MR., tiada pernah lelah dalam menghadapi setiap tantangan dalam dunia bisnis. Berbagai event pameran UMKM dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sidoarjo selalu diikuti. Tidak hanya event pameran UMKM yang di Sidoarjo saja, diluar kota ataupubn diluar pulau pun selalu dijajal oleh perempuan asli Sidoarjo yang kini genap berusia 50 tahun ini. Dengan keyakinan dan jalan ikhtiarnya, setiap event pameran yang diikutinya pun senantiasa mendulang hasil. Tidak hanya kain batik yang dijualnya ludes terjual, relasi baru pun selalu didapatnya.
Menyambut dengan ramah dan kekeluargaan kepada siapa pun yang datang di galerinya, merupakan salah satu cara Bu Nyai dalam memberikan pelayanan kepada setiap pelanggannya. Hal ini membuat siapa pun yang singgah di Galeri Batik Barro merasa betah dan puas berlama – lama dalam memilih setiap motif kain batik. Kendati demikian, jika customer berkeinginan untuk memesan kain batik dengan desain dan motif sesuai keinginannya, Batik Barro pun siap menerimanya. Dalam hal ini customer harus bersabar, karena proses pengerjaan batik tulis juga tidak butuh waktu yang sebentar.
“Kami juga menerima pesanan jika customer ingin pesan kain batik dengan desain dan motif sesuai keinginannya. Harganya cukup murah hanya Rp. 185 ribu per lembarnya, namu n untuk proses pengerjaan butuh waktu 3 bulan. Hal ini karena batik tulis yang kami kerjakan, sehingga butuh waktu yang cukup lama,” jelasnya.
Ditambahkannya, dari berbagai motif batik yang diproduksinya, terdapat dua motif yang paling banyak di order. Yaitu motif kembang matahari sebanyak 200 potong dan motif bayeman sebanyak 300 potong. Kedua motif batik tulis khas Batik Barro tersebut dipesan untuk seragam Fatayat NU.
Dipungkasinya, Batik Barro terdapat motif batik tulis yang tidak dimiliki oleh pembatik – pembatik lainnya di Sidoarjo. Motif batik tulis tersebut adalah motif batik sekardangan. Untuk mendapatkan selembar kain batik dengan motif ini, kita harus merogoh kocek. Pasalnya, kain batik ini dihargai Rp. 1.750 juta untuk satu lembar kain batik motif sekardangan . Cukup mahal dikarenakan proses pengerjaannya pun yang terbilang lama hingga 6 bulan, namun hasilnya pun cukup memuaskan. Lebih lanjjut, di tahun 2021 ini Batik Barro akan terus melakukan inovasi dan resolusi guna memberikan kepuasan kepada setiap customer yang datang ke galeri Batik Barro.(edw)

beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait