HMS Berharap PMK Tidak Berdampak Bagi Ternak di NTB

  • Whatsapp

Jakarta.beritalima.com|
Hebohnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap hewan ternak di beberapa Daerah.Anggota DPR RI fraksi PAN Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa H.Muhammad Syafrudin,ST,.MM akrab disapa HMS tidak patah semangat memperjuangkan hak petani dan peternak untuk mengirim hewan ternak sapi dari di Pulau Sumbawa menuju Jakarta.

Dalam akun Facebooknya,saat rapat kerja bersama Menteri Pertanian RI, H.Muhammad Syafrudin,ST,.MM yang merupakan anggota Komisi IV DPR RI menyampaikan,terimakasih kepada pemerintah pusat bahwa provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) khususnya di Pulau Sumbawa akan mengirim sapi sebanyak 12.500 ekor menuju jakarta dalam persiapan hewan qurban mengingat peminat sapi dari NTB sangat banyak dikarnakan kandungan lemaknya sedikit.

” Bagi saya untuk kementerian pertanian tidak ada masalah,dan ketika pengiriman sapi dari Bima,lombok menuju jakarta melalui jalur darat menggunakan Tronton,ternyata di pulau lombok yaitu lombok timur dan lombok tengah terkena PMK.Sehingga pemberangkatan hewan melalui lombok menuju jakarta di batalkan”terang HMS tiga periode

HMS menjelaskan,kemudian pengiriman hewan melalui darat menuju pelabuhan lombok dan langsung menuju pelabuhan tanjung perak surabaya,itu pun belum dilaksanakan sudah kita batalkan. Selanjutnya pengiriman hewan sapi dari pelabuhan bima menuju tanjung mas semarang kemudian jalur darat menuju jakarta itu pun juga di batalkan.

“Selanjutnya pengiriman hewan sapi melalui Pelabuhan Bima langsung menuju ke Pelabuhan Tanjung Priok jakarta. Kebetulan saya memantau langsung pegiriman hewan tersebut,bahkan saya ikut menarik sapi untuk menaikan keatas kapal.”jelas HMS kandidat Doktor Universitas Brawijaya

HMS berharap,kepada pemerintah pusat khususnya kementerian pertanian berkordinasi dengan kementerian perhubungan,agar ada penambahan armada kapal laut dari Pelabuhan Bima menuju pelabuhan tanjung priok jakarta. Karena kapasitas 1 kapal hanya memuat 500 ekor sapi.

Selain itu juga,HMS menerangkan bahwa di masyarakat Kabupaten Bima pada saat itu terkena musibah kebakaran ada sekitar 85 persen kebanyakan petani bawang merah, sehingga bibit bawang merah yang di gantung diatas rumah panggung mereka yang belum sempat di tanam oleh warga ikut kebakar habis.

” Memohon kepada pemerintah pusat, warga kabupaten Bima yang terkena musibah kebakaran agar menunda pengembalian KUR,karena mereka menggunakan KUR seprti apa yang pemerintah inginkan.Terimakasih kepada bagian Hortikultura yang sudah memberikan bibit bawang merah kepada masyarakat di Pulau Sumbawa ” tuturnya (Rozak)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait