Ibu, Kaulah Segalanya Untukku

  • Whatsapp

beritalima.com | Pernah aku ditegur Katanya untuk kebaikan, Pernah aku dimarahi Katanya memperbaiki kelemahan
Sepenggal puisi karya Chairil Anwar yang diambil dari jejaring media sosial ini merupakan sebuah ungkapan begitu besar perhatian yang Ibu berikan kepada anaknya.

Ketika ingin bermain bersama teman, Ibu selalu bertanya “Pulang jam berapa kamu, nak? Jangan sampai malam ya!”. Perhatian kecil seperti itu selalu Ibu lontarkan ketika aku hendak ingin bermain. Rumah dan tempat bermain cukup jauh yang sering kali membuat Ibu selalu khawatir terhadapku.

Memang, aku dikenal nakal dan memiliki banyak teman. Ketika aku ingin pergi sekadar nongkrong bersama temanku, maka Ibu selalu bertanya “Ada perempuannya tidak? Kalau ada, lebih baik tidak usah ikut!”. Begitu kalimat yang Ibu lontarkan setiap kali aku ingin pergi bersama teman-teman yang terkadang membuatku kesal. Ia pasti tidak akan mengizinkanku pergi, jika ada perempuan yang ikut di dalamnya.

Tak jarang, Ibu juga sering menelponku berkali-kali, jika aku tak kunjung pulang ke rumah hingga larut malam. Ketika aku tak menjawab teleponku, Ibu akan meminta Kakak atau Ayah untuk menghubungiku juga. Sesampai dirumah, Ibu akan melontarkan berbagai pertanyaan yang sering kali aku sudah malas mendengarkannya “Kenapa telepon Ibu tidak diangkat, sih?”, “Kalau mau pulang malam, bilang dong. Biar ibu nggak khawatir!”.

Sesampai dirumah, Ibu selalu menanyakan hal pertama yaitu “sudah salat apa belum?”. Ketika Ibu mendengar bahwa aku belum salat, Ibu langsung memaki diriku dan mengatakan “cepat salat sana!”.
Mendekati kuliah perdana, aku mengalami frustasi karena takut tidak mencapai target. Aku menanyakan banyak hal kepada Ibu bagaimana sistem pembelajaran di kampus, Ibu selalu memotivasiku untuk berani berbicara di depan orang.

Ketika hari libur tiba, tak jarang kami menghabiskan waktu di rumah dengan bernyanyi bersama. Lagu yang paling sering kami nyanyikan yaitu Naff berjudul “Akhirnya Ku Menemukanmu”. Ibu selalu mendengarkan lagu itu setiap aku sedang libur. Momen itu menjadi hal seru di akhir pekan yang ku habiskan bersama Ibu.

Ibu memang bukanlah Ibu yang sempurna di dunia ini. Namun, perhatian kecil saja yang Ibu berikan kepadaku tersebut membuatku merasa sangat berarti baginya. Kalimat yang mengatakan “Surga di bawah telapak kaki Ibu” memang benar adanya. Perjuangan Ibu memang takkan pernah bisa dibalas oleh apapun. Bu, ku berjanji padamu kalau suatu saat aku akan menjadi anak laki-laki yang berguna dan membuatmu bangga. (AN)

Penulis: Achmad Nabil

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait