MADIUN, beritalima.com- Bupati Madiun, Jawa Timur, H. Ahmad Dawami, mengatakan, jika konsen pada Rancangan Peraturan Desa (Raperdes) APBDes TA 2023 tetap pada pengendalian inflasi dan ketahanan pangan.
Kalau dirunut kebelakang, maka kembali ke inovasi desa dimana dengan uang seadanya bisa menjadi semangat yang luar biasa bagi pemerintah desa.
“Mind-setnya, harus modal mengikuti semangat,” ucap H. Ahmad Dawami, seusai membuka sosialisasi program BPJS Ketenagakerjaan, Sosialisasi Program Jaga Desa, Sosialisasi Pencegahan Tindak Pidana Korupsi, Penandatanganan Pakta Integritas Kepala Desa, Launching Aplikasi E-Musrenbangdes dan E-planner, serta penyerahan Keputusan Bupati Madiun tentang Hasil Evaluasi Raperdes APBDes TA 2023, di Pendopo Muda Graha, Selasa 6 Desember 2022.
Untuk itu, bupati menegaskan bahwa integrated development plan (rencana pembangunan yang terintegrasi) didalamnya ada sifat presisten yaitu sebuah program harus bisa dikerjakan dengan baik mulai awal hingga akhir.
“Karena banyak juga orang memulai program kadangkala tidak sampai akhir,” tandasnya.
Disinggung mengenai perubahan program kegiatan dalam APBDes, bupati mengatakan kalau perubahan program pasti ada yang disesuaikan dengan target.
“Konektingya dengan tahun lalu juga pasti ada karena ada program yang dikerjakan secara bertahap,” tambahnya.
Bupati menandaskang jika presentase kegiatan antara fisik dengan pemberdayaan tetap konsen ke pemberdayaan. Bahkan, pembangunan fisikpun harus mengikuti pemberdayaan.
“Artinya, ketika infrastruktur dibangun harus yang ramah terhadap kaki lima, UMKM dan menjadi daya dongkrak usaha-usaha yang digeluti masyarakat,” pintanya.
Dalam kegiatan ini, bupati dengan didampingi Kacab BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Madiun secara simbolis juga menyerahkan klaim kematian dari BPJS Ketenagakerjaan kepada ahli waris dari almarhum Kusairi, perangkat desa Tulungrejo, dan penyerahan secara simbolis SK Bupati tentang hasil evaluasi Raperdes APBDes kepada perwakilan camat dan kepala desa. (Dibyo).
H. Ahmad Dawami (kiri) atas.
