Jatim Fair Jadi Daya Tarik Nasional

  • Whatsapp

Jawa Timur Fair (Jatim Fair) yang mempertemukan produk-produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi daya tarik nasional. Bahkan, pemerintah pusat turut langsung melihat geliat ekonomi UMKM di Jatim.

Hal tersebut terlihat pada saat Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo memimpin peninjauan yang dihadiri tiga menteri Kabinet Kerja diantaranya yakni Menteri Perdagangan RI Enggariasto Lukita, Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Jatim Fair Grand City, Surabaya, Jumat (7/10) malam.

Pakde Karwo sapaan akrabnya mengatakan, bahwa pelaksanaan Jatim Fair ini merupakan bentuk perhatian Pemprov Jatim kepada UMKM. Selain itu, kegiatan ini juga akan memperkuat peluang pasar dalam negeri sekaligus mengoptimalkan perdagangan antar pulau.

Ia mengatakan, bahwa Pemprov Jatim akan bersinergi dengan Kementrian Perdagangan dalam membangun sistem perdagangan. Salah satu sistem perdagangan yang menjadi perhatian dan fokus dari Pemprov Jatim adalah logistik dan konektiviti antar daerah.

Menurutnya, dengan adanya konektiviti antar daerah akan meringankan biaya perdagangan. Ia mengibaratkan, jika melakukan transaksi dagang dari Jatim ke daerah lain yang berisi muatan penuh pada saat berangkat harus dioptimalkan dengan mengisi muatan yang sama pada saat kembali. “Jadi pada saat kita seller dan barang dikirim kepada buyer kapal yang kembali harus mampu dioptimalkan. Jangan sampai, pada saat kembali setelah mengirim barang hanya berisi sekitar 25-50 persen. Kondisi ini menyebabkan harga mahal. Maka, jika proses kembalinya kapal jika bisa diisi sekitar 80 persen lebih akan bisa murah,” ungkapnya.

Kepastian harga yang murah dan terjangkau, lanjut Pakde Karwo akan berdampak pada inflasi serta memberi efek positif bagi turunya suku bunga. Akan tetapi, jika inflasi yang naik turun disebabkan adanya administratif price. Maka, Pemprov Jatim bersama Kemendag akan bertindak sebagai fungsi goverment untuk mendorong serta mengumpulkan barang dan bahan baku apa saja yang bisa dikumpulkan agar bisa diangkut pada kapal tersebut. Pemerintah harus ikut dan hadir.

Menteri Perdagangan Enggariasto Lukito menyatakan kekagumannya atas pelaksanaan Jatim Fair ini. Menurutnya, kegiatan ini merupakan sesuatu yang luar biasa bahkan, kemaren misi dagang antar pulau dalam negeri antara Jatim dengan provinsi lainnya telah mencapai nilai transaksi Rp. 617 milliar dalam kurun waktu tiga jam.

“Dari nilai transaksi yang besar tersebut, terlihat bahwa kegiatan ekonomi terjadi. Yang tercatat Rp. 615 milliar adalah yang antar provinsi antar pulau belum ditambahkan dengan transaksi dagang ke luar negeri. Transaksi ekonomi di Jatim sangat hidup. Bahkan, Kemendag meminta Pak Gubernur untuk melakukan kegiatan semacam ini dapat dilakukan secara permanen dengan tersistem secara online sehingga kegiatan ini dapat berkembang terus,” terangnya.

Perdagangan yang tersistem secara online tersebut, akan memotong mata rantai. Jadi produksi dari Maluku Utara misalnya bisa langsung ke Jatim untuk mencari bahan baku pengolahannya, tidak perlu dari daerah lain sehingga dapat menekan biaya produksi dan kompetitif. “Yang menarik dari kegiatan Jatim Fair ini adalah, adanya perhatian dari pemerintah kepada sektor UMKM. Bahkan, kami bersedia membantu UMKM dalam hal pengemasan (packaging) produk agar dapat berdaya saing,” ujarnya.

Senada dengan hal tersebut, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyambut baik pelaksanaan Jatim Fair yang memberikan tempat spesial bagi UKM. Kementrian Pertanian akan berupaya mendorong sektor pertanian di daerah Jatim. Bahkan, kementan akan berupaya meningkatkan kualitas produksi dengan menyiapkan pertanian secara organik.

Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mengaku bahwa Jatim Fair 2016 ini merupakan kegiatan yang luas biasa. Pemprov Jatim memberikan tempat atau wadah bagi pelaku UKM.

Menurutnya, dengan mengenalkan produk UKM dan menghasilkan nilai tambah bisa berdampak positif bagi keberadaan UKM itu sendiri. Terkadang, supply dan demand nya tidak sesuai. Artinya, ketika permintaan tinggi terhadap barang tidak diimbangi dengan jumlah barang yang tersedia. “Dengan kegiatan ini, akan membangkitkan daya beli masyarakat khususnya kepada nilai tambah dan kualitas produk yang dimiliki oleh para pelaku usaha atau UKM di Jatim,” pungkasnya.

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *