Jelang Munas Golkar 2019, Agun: Partai Golkar Harus Tangkap Momentum Pembaruan

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Partai Golkar merupakan aset politik sangat penting milik bangsa Indonesia yang besar dan majemuk. Soalnya, sebagai partai politik yang memiliki wawasan kebangsaan paripurna, keberadaan partai GOLKAR sangat strategis, signifikan dan bakal selalu relevan dalam memperkuat ke-Indonesia-an.

Koordinator Tim Regenerasi Partai Golkar, Agun Gunandjar Sudarsa kepada Beritalima.com, Senin (2/12) mengatakan, pihaknya sadar partai Golkar bakal kehilangan relevansi kehadirannya manakala berhenti menjadi kekuatan pembaruan.

Dan, untuk menjadi kekuatan pembangunan dan pembaruan sebagaimana salah satu butir Ikrar Panca Bhakti, Partai Golkar tidak boleh berhenti memperbarui diri.

“Kami memandang Partai Golkar sedang mendapatkan momentum sangat baik untuk mewujudkan diri kembali menjadi kekuatan pembaruan seiring dengan penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas) di Jakarta, 3-6 Desember 2019,” kata Agun.

Munas adalah forum permusyawaratan tertinggi Partai Golkar yang sangat strategis untuk dijadikan momentum pembaruan. Pasalnya, Munas berwenang
memantapkan paradigma pembaruan dan memilih kepemimpinan baru
yang relevan dengan dinamika perkembangan zaman yang senantiasa berubah.

Masa menjelang Munas, lanjut politisi senior ini, menjadi momentum politik yang sangat tepat buat segenap komponen dan elemen Partai Golkar untuk
mensepakati langkah-langkah memperbarui diri secara bersama-sama dan inklusif (terbuka).

Pemegang estafet kepemimpinan yang secara silih berganti menghela Partai Golkar di era reformasi telah bekerja keras secara optimal. Apalagi kepemimpinan Partai Golkar di awal-awal reformasi itu
menghela partai dalam situasi yang sangat sulit dan berat.

Namun, sejak reformasi itu pula Partai Golkar belum berhasil memenangkan hati rakyat secara maksimal. “Kami menyadari sepenuhnya bahwa kerja-kerja politik tidak selalu mesti berbuah kemenangan dan menghasilkan jabatan politik. Bagi Partai Golkar, perjuangan politik mestinya harus dipandang sebagai perjuangan kebajikan.”

Partai Golkar, lanjut politisi yang sudah menjadi wakil rakyat sejak masa Orde Baru itu, harus keluar dari trauma kekalahan serta menangkap momentum di depan mata yang tersedia saat ini untuk me
mperbarui diri dengan melakukan regenerasi serta kaderisasi kepemimpinan secara demokratis dan fair.

Dikatakan, menyongsong Pemilu serentak lalu, populasi dan karakteristik pemilih sudah jauh berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya. Apabila Partai Golkar tidak melakukan pembaruan yang signifikan pada Munas mendatang, keterpurukan partai ‘Pohon Beringin’ ini sudah siap menanti.

Dengan demikian, regenerasi kepemimpinan adalah solusi untuk menyongsong masa depan yang lebih baik. “Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa memberikan bimbingan dan petunjuk Nya kepada kita sekalian warga Partai Golkar dan bangsa Indonesia. Aamiin Ya Rabbal’alamin.” (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *