Jelang Transisi, Demokrat Desak Pertamina Selesaikan Kendala Listrik di Blok Rokan

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Achmad, politisi senior Partai Demokrat dari Dapil I Provinsi Riau meminta PT Pertamina (Persero) melakukan langkah kongkrit untuk mengatasi pasokan listrik di Blok Rokan pengelolaannya segera diambil alih Pemerintah dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI).

Soalnya, kata mantan Bupati Rokan Hulu itu dalam keterangan pers yang diterima awak media, Minggu (2/5), selama Blok Rokan dikelola Chevron, kebutuhan listrik dipasok PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN). “Saya minta agar Pertamina segera mengambil langkah untuk mengatasi pasokan listrik di Blok Rokan,” kata Acmad.

Dikatakan, hitungan mundur (countdown) memasuki 100 hari masa transisi alih kelola blok Rokan. “Seratus hari itu tidak lama lho. Karena itu PT Pertamina tidak boleh gegabah, harus mengambil langkah cepat. Soalnya, PT MCTN yang selama ini menjadi pemasok kebutuhan listrik di Blok Rokan, mayoritas sahamnya dimiliki Chevron Standar Limited (CSL). PT CSL tentu tidak mau menyerahkan begitu saja pembangkitnya,” ujar Achmad.

Jika PT MCTN tidak mau menyerahkan pembangkitnya, lanjut Achmad, PT Pertamina harus secepatnya menyiapkan beberapa plan lain. “Kalau bisa, PT Pertamina duduk bersama dengan MCTN untuk membuat kesepakatan yang tidak merugikan kedua pihak. Jika mentok, cari plan lain sebelum masa transisi itu tiba.”

PT Pertamina (Persero) sebagai pemegang kendali akuisisi atas Blok Rokan juga diminta memperhatikan problem lain yang saat ini dialami Provinsi Riau. Misalnya infrastruktur, seperti jalan yang selama ini menjadi beban Provinsi dan kebetulan melintas di kawasan Blok Rokan hingga kini juga belum terselesaikan.

Achmad berharap produksi minyak dari Blok Rokan ini dapat dimaksimalkan untuk mensejahterakan masyarakat Riau. Sebab, pendapatan daerah Riau sangat bergantung pada bagi hasil migas. Bila bagi hasil seadanya, tentu Riau akan kesulitan.

“Rokan merupakan blok minyak terbesar di Indonesia dengan luas 6.220 kilometer persegi yang juga harus bisa mensejahterkan masyarakat di 5 Kabupaten di Riau, yaitu Bengkalis, Siak, Kampar, Rokan Hulu dan Rokan Hilir,” kata laki-laki kelahiran Pasir Pangarayan, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, 3 April 1955.

Blok Rokan memiliki 96 lapangan, tiga lapangan berpotensi menghasilkan minyak sangat baik yaitu Duri, Minas dan Bekasap. Lapangan minyak Duri ditemukan 1941 dan berproduksi mulai 1951 di bawah pengelolaan Caltex yang kemudian berlanjut dibawah nama PT CPI hingga 2021.

Sektor migas, masih menjadi revenue generator, meski menempati posisi penyumbang terbesar kedua APBN setelah pajak. Namun, sejatinya migas, menjadi pendorong perputaran mesin perekonomian Indonesia. “Karena itu, kita berharap Pertamina Blok Rokan memberi yang terbaik untuk Provinsi Riau khususnya dan Indonesia umumnya,” demikian Achmad. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait