Johan Dorong Pemerintah Tangani Limbah B3 Medis Masa Pandemi Ramah Lingkungan

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Anggota Komisi IV DPR RI membidangi Pertanian, Kehutanan
dan Lingkungan Hidup (LH), H Johan Rosihan berharap Pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak hanya memperhatikan sampah rumah tangga, industri saja tetapi juga limbah berbahaya (B3) medis Covid-19.

Soalnya, papar Johan, wakil rakyat dari Dapil I Provinsi Nusa Teenggara Barat (NTB) itu dalam keterangan pers yang diterima kepada Beritalima.com. Rabu (16/6) siang, limbah medis ternyata di Indonesia masih sulit ditangani.

Dikatakan anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI tersebut, pada masa pandemi Covid-19 limbah medis terus mengalami peningkatan kareena pemerintah belum memiliki sistem manajemen pengelolaan limbah B3 medis Covid-19.

Johan mengatakan, sebelum wabah pandemi virus Corona (covid-19 melanda Indonesia, limbah medis yang dihasilkan dari rumah sakit dan unit pelayanan kesehatan (yankes) sekitar 170-200 ton per hari. Namun, pada masa pandemi ini limbah medis mengalami peningkatan meenjadi 300-400 ton per hari atau meningkat sekitar 200 persen.

Hal teersebut harus menjadi fokus perhatian Pemerintah agar pencemaran sampah dan limbah medis segera ditangani dengan tata kelola lebih lingkungan, sebab jumlah bahan plastik yang mendominasi limbah medis mencapai 75 persen.

Selaku anggota Panitia Kerja (Panja) tentang Pencemaran Sampah dan Lingkungan dari Komisi IV DPR RI, Johan menyayangkan masih banyak rumah sakit dan Yankes yang tidak disiplin dalam memilah sampah medis infeksius dan non-infeksius.

Terkadang pihak rumah sakit mencampurnya dalam satu wadah. ‘Sebagai wakil rakyat, saya menyesalkan banyaknya limbah medis yang dibuang sembarangan di berbagai tempat penampungan, bahkan terkadang mengalir ke sungai. Hal ini sangat berbahaya buat kesehatan masyarakat,” tutur Johan. (akhir)

 

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait