Kejaksaan Agung Dulu Dan Sekarang

  • Whatsapp

Oleh:Rudi S Kamri
Kira-kira 10 tahun yang lalu saya diajak seorang teman (swasta) untuk makan siang di daerah Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Ternyata pada moment yang sama dia juga ada pertemuan dengan seorang Direktur (eselon 2) di  Kejaksaan Agung. Jadilah kami makan siang bertiga. Mereka bicara “ngalor-ngidul” tentang banyak kasus yang sedang ditangani oleh Kejaksaan Agung. Karena saya sangat awam, jadi saya hanya jadi pendengar pasif saja.


Di ujung waktu makan siang itu, sang Direktur itu (saya lupa namanya) mengeluarkan amplop coklat besar dari balik baju seragamnya. Saat dibuka amplopnya ada beberapa bundelan uang dolar Amerika pecahan 100 dolar. Jujur saya kaget uang sebanyak itu kok bisa diselipkan di perutnya ya? Lalu dia memberikan beberapa lembar pecahan 100 dolar itu kepada teman saya. Entah untuk transaksi apa.


Iseng-iseng saya tanya:”Mengapa bawa uang sebanyak ini, Mas?” Dia tidak menjawab dan hanya tertawa saja. Mungkin dia menganggap pertanyaan saya sangat naif dan ndeso. Justru teman saya yang menjawab:”Wah ini hanya sebagian kecil mas Rudi, yang di laci kantor masih berkantong- kantong hahahhahaha,” teman saya berusaha menjawab sambil tertawa.
Lalu dengan lugunya saya bertanya lagi:”Kok disimpan di laci kantor, Mas, kenapa gak disimpan di Bank”, saya penasaran.Teman saya langsung menyahut:”Mas Rudi ini lugu banget, ya gak mungkin disimpan di Bank lah Mas, nanti mudah kelacak. Dan yang menyimpan uang di laci kantor ini bukan Mas….. ini aja, semua Jaksa atau pejabat di Kejaksaan Agung juga melakukan hal yang sama,” jelas teman saya. Temannya yang Jaksa dan Pejabat Direktur itu tidak mengiyakan hanya tertawa kecil saja.

 
Pada saat semalam Sabtu 22 Agustus 2020 saya mendengar Gedung Kejaksaan Agung terbakar (baca: saya tidak menuduh dibakar lho ya), ingatan saya langsung terbang ke peristiwa makan siang 10 tahun lalu. Apa mungkin masih ada uang dolar yang berbundel-bundel di laci juga ikut terbakar ya?


Ah cerita saya itu kan cerita usang 10 tahun lalu. Kita tidak boleh su’udzon. Siapa tahu sekarang tidak beda, ya kan?Hmmmm…..
Inilah potret negeriku. Negeri pusaka yang sangat kucinta…. Indonesia Raya.


Salam SATU Indonesia23082020
#KemanaPerginya_AnggaranPerawatan_Gedung?#BagaimanaKasusJiwasraya?#BagaimanaKasusDjokoTjandra?#BagaimanaKasusJaksaPinangki?#BagaimanaNasibUangHonggo?

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait