LPA Gresik Gelar Webinar, Wali Siswa Ungkap Tiga Hambatan Pembelajaran Daring di Desa

  • Whatsapp

GRESIK, beritalima.com | Sedikitnya ada tiga hambatan dalam proses belajar menggunakan sistem Dalam Jaringan (daring) di desa. Ketiga hambatan itu, menurut Dosen STAI Ihyaul Ulum, Moh. Fail, hambatan sosiologi, ekonomi dan teknologi.

Dalam Webinar Bertajuk “Daring Efektif Ajaran Baru” yang diselenggarakan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Gresik pada Selasa (14/7/2020) ini Fail menjelaskan, sebagian besar masyarakat desa adalah petani dan pedagang pasar tradisional yang pendapatan dan penguasaan teknologi informasinya terbatas.

Untuk itu, lanjut jurnalis senior yang mewakili wali siswa dari Gresik ini, regulasi pemerintah harus menjangkau kesulitan tersebut. Pihak sekolah juga harus menemukan pola yang tepat, sehingga sistem daring ini efektif dan produktif.

Sedangkan Ketua LPA dan Dewan Pendidikan Jawa Timur, M Isa Ansori, mengatakan, para pihak bisa melakukan pemetaan terkait pandemi Covid-19 di Gresik, sehingga terapinya bisa berbeda-beda, mana zona merah dan mana zona hijau, sehingga penerapan sistem daring bisa diterapkan secara tepat.

Dalam Webinar ini Isa Ansori membawakan materi “Merancang Pembelajaran Era Vuca”. Dia mengatakan, dunia pendidikan sekarang ini mengalami masa VUCA, yakni Volatility (perubahan sangat cepat dan terus menerus), Uncertainity (kesulitan memprediksi secara akurat), Complexity (terjadinya bauran antara isu dengan chaos), dan Ambiguity (kaburnya realitas dengan bauran kondisi yang beragam).

“Strateginya adalah penguatan SDM, penguatan kepemimpinan, menumbuhkan sikap mental dinamis dan profesional,” kata Isa Ansori.

Menurut Ketua Komunitas Anak Kabupaten Gresik, Jinan Elvaretta Aqilah, pihaknya menampung banyak keluhan anak-anak, diantaranya seputar biaya paketan internet, tugas belajar yang menumpuk, dan kesulitan membagi waktu.

“Anak-anak mengeluh biaya paketan, guru memberi tugas bersamaan sehingga para siswa kesulitan mengatur waktu,” kata Jinan.

Kabid PPA-PUHA Dinas KBPP dan PA Kabupaten Gresik, Ir. Soerati Mardhiyaningsih M.si, mengatakan, Pemerintah Kabupaten Gresik melalui kepala desa telah memberikan fasilitas internet gratis lewat program rumah belajar untuk siswa yang membutuhkan bantuan jaringan internet.

“Desa bisa bikin rumah belajar dengan fasilitas internet gratis. Anggarannya bisa menggunakan Dana Desa,” kata Ningsih – panggilan akrab Soerati Mardhiyaningsih.

Sementara itu Ketua Lembaga Perlindungan Anak Kabupaten Gresik, Arif Priyanto, sebagai penyelenggara webinar mengatakan, pihaknya telah merumuskan beberapa hal yang harus terpenuhi dalam pembelajaran Daring Efektif, yaitu masalah SDM di sekolah, siswa dan wali murid, infrastruktur atau sarpras, teknologi dan sinergi antara sekolah, siswa dan wali murid.

“Kami kira webinar ini produktif, mendengarkan problem siswa, wali murid, pendapat LPA dan regulator. Tentu akan ada tindak lanjut, dan LPA Gresik akan bekerjasama dengan pihak kabupaten,” kata Arif.

Webinar ini dimulai Noval Fajrul Falah Nugroho selaku pemandu pada pukul 15.00, dan ditutup pukul 17.15. Webinar ini diikuti praktisi akademi dan mahasiswa se-Kabupaten Gresik. (Ganefo)

Teks Foto: Ketua LPA Kabupaten Gresik, Arif Priyanto, dalam Webinar “Daring Efektif Ajaran Baru”, Selasa (14/7/2020)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait