Minyak Tanah Langka, Nelayan di Kepulauan Sula Stress

  • Whatsapp

ILustrasi
KEPULAUAN SULA,berita lima,com|Para nelayan di Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Maluku Utara mengeluhkan kelangkaan minyak tanah. Mereka tidak dapat lagi melaut, stress, selain karena cuaca buruk juga karena tidak bisa memasak jika mereka sedang berlayar mencari ikan. Di samping harganya terus mencekik, yakni Rp 6.000 per liter, nelayan tetap kesulitan mendapatkan minyak tanah.

Sala satu nelayan di Desa Baju inisial At, Minggu (4/12/22), mengatakan,  setiap hari dia didatangi puluhan nelayan yang menyampaikan keluhannya terkait kelangkaan minyak tanah.

Dulu, kata At, para nelayan menggunakan solar sebagai bahan bakar untuk mesin perahu atau kapalnya, dan memasak pakai minyak tanah. Ketika tiba-tiba harga solar naik menjadi Rp 4.200, lalu minyak tanah masih bertahan di harga Rp 2.800 per liter, para nelayan beramai-ramai mengganti solar dengan minyak tanah.

Meski masih tetap memasak pakai minyak tanah saat berlayar, tetapi mesin perahu dan kapal mereka rusak karena menggunakan minyak tanah. Sekarang, harga minyak tanah melambung menjadi Rp 6.000, mereka mencoba kembali ke solar. “Tapi mereka bingung karena tidak mungkin memasak pakai solar,” kata AT

”Rakyat kecil sepertinya menjadi bulan-bulanan bagi kebijakan yang tidak memihakkepentingan rakyat,” ucap AT. [dn]

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait