Pemkab Madiun Akan Tangani Balita Yang Kena Air Panas

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Perlindungan Perempuan dan Perilindungan Anak (PPKB PP dan PA), akan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial, untuk menangani kasus Reza (2,5), bocah balita asal Dusun Ngendel, Desa Candimulyo Kecamatan Dolopo, yang tersiram air panas pada wajah dan tubuhnya beberapa waktu lalu.

Hal tersebut setelah Kepala Dinas PPKB PP dan PA Kabupaten Madiun, Siti Zubaidah, membaca berita di beritalima.com Selasa (1/1) pentang, dengan judul “Paguyuban Pasopati Bantu Bocah Kabupaten Korban Ketumpahan Air Panas”.

Menurut Siti Zubaidah, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial, soal penanganan bocah tersebut selanjutnya.

“Nanti saya koordinasikan dengan Dinkes dan Dinas Sosial, Mas. Trima kasih ya infonya. Ini masih saya koordinasikan,” kata Siti Zubaidah, melalui pesan Whatshap, Selasa 1 Januari 2019, petang.

Diberitakan sebelumnya, Paguyuban Pasopati, Kota Madiun, Jawa Timur, yang bergerak dibidang sosial kemasyarakatan, melakukan kegiatan sosial dengan membantu Reza (2,5), bocah asal Dusun Ngendel, Desa Candimulyo, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa 1 Januari 2018.

Menurut salah satu anggota Paguyuban Pasopati, Prapto, meski paguyubannya bermarkas di Jalan Pasopati, Kota Madiun, namun untuk melakukan kegiatan sosial, tidak memandang kewilayahan.

“Jadi kami dari paguyuban Pasopati Kota Madiun, dalam melakukan kegiatan sosial, tidak memandang wilayah. Bantuan sekitar dua juta rupiah yang kami berikan ini, merupakan iuran dari teman-teman anggota paguyuban,” kata Prapto.

Untuk diketahui, korban yang terkena air panas karena tidak sengaja beberapa waktu yang lalu, sempat dirawat di RSUD Batil, Dolopo. Namun karena lukanya cukup parah, kemudian dirujuk ke RSUD dr Soedono, Madiun, yang merupakan rumah sakit milik Pemprov Jawa Timur.

Tapi karena tidak mempunyai jaminan sosial kesehatan dan diharuskan membayar, kemudian oleh orang tuanya dibawa pulang. Kemudian atas bantuan beberapa dermawan, beberapa hari kemudian, korban dibawa ke Rumah Sakit Islam (RSI) Kota Madiun.

Lagi-lagi karena keterbatasan dana, korban dibawa pulang dan kini berobat jalan. Kondisi ekonomi orang tuannya inilah, yang mengetuk hati beberapa dermawan, termasuk dari kalangan mahasiswa dan Paguyuban Pasopati Kota Madiun, membantu korban. (Dibyo).

Ket. Foto: Siti Zubaidah/dok beritalima.com

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *