Pemutakhiran Diagram Timbang IHK Tahun Dasar 2018

  • Whatsapp
Kepala BPS Jatim, Dadang Nardiwan (kiri, menhadap lensa), saat Sosialisasi Pemutakhiran Diagram Timbang IHK dengan pakai SBH 2018 di kantornya, Jalan Kendangsari, Surabaya.

SURABAYA, beritalima.com | Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mensosialisasikan Pemutakhiran Diagram Timbang Indeks Harga Konsumen (IHK) Tahun Dasar 2018 ke BPS Kota/Kabupaten se-Jatim, TPID Provinsi Jatim dan pihak terkait lain di kantornya di Surabaya, Rabu (29/1/2020).

Kepala BPS Jatim yang baru, Dadang Nardiwan, dalam sambutannya mengatakan, Pemutakhiran Diagram Timbang IHK 2018 ini dalam rangka menyempurnakan metodologi berdasarkan standar penghitungan lndeks Harga Konsumen yang sesuai buku Consumer Price Index Manual yang menjadi rujukan United Nations (UN).

Dia mengatakan, untuk rilis Indeks Harga Konsumen/inflasi mulai 3 Februari 2020 nanti sudah berdasarkan Survei Biaya Hidup (SBH) 2018, bukan lagi SBH tahun dasar 2012.

Penghitungan IHK 2020 ini mengacu pada Classification Of Individual Consumption According to Purpose (COICOP) tahun dasar 2018. Penghitungan tahun dasar ini perlu dilakukan setiap lima tahun sekali, karena dalam rentang waktu lima tahun pola konsumsi masyarakat sudah berubah.

Dituturkan, IHK mencerminkan angka inflasi. Inflasi atau deflasi merupakan persentase dari perubahan IHK. Dengan adanya pemutakhiran tersebut pengelompokan IHK yang semula terbagi menjadi 7 kelompok pengeluaran berubah menjadi 11 kelompok.

Kelompok baru itu diantaranya kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.

SBH di Jatim dilakukan di 8 kota IHK mulai 1 Januari sampai 31 Desember 2018. Dari hasil tersebut ada 563 jumlah komoditas terpilih dengan 100 komoditas baru yang terpilih. Sedangkan jumlah komoditas yang hilang sebanyak 71.

Beberapa komoditas baru yang terpilih diantaranya lampu LED atau hemat energi, jasa penitipan anak, tas travel atau koper, spring bed dan make up salon. Kemudian obat-obatan herbal, mainan anak, power bank, aksesoris HP dan tarif taksi online.

Selain itu ada pula komoditas lama yang hilang, yaitu gelas minum, tarif Puskesmas, lampu emergency, CD-tape-REC-radio dan handy cam. Begitu pula dengan VCD/DVD, majalah remaja, tarif sewa motor, biaya kirim surat dan kapur cat tembok juga hilang dalam survey biaya hidup 2018. (Ganefo)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait