Penduduk Miskin Masih Tinggi, PKS Minta Pemerintah Fokus Ketersediaan Bahan Pangan

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Anggota Komisi XI DPR RI yang membidangi keuangan dan perbankan, A Junaidi Auly meminta pemerintah dibawah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) fokus kepada ketersedian bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.

Soalnya, ungkap politisi senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu dalam keterangan siaran pers yang diterima awak media di Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (24/1), jumlah penduduk miskin di Indonesia masih tinggi.

September lalu jumlah rakyat miskin di Indonesia mencapai 24,79 juta jiwa. Maret 2019 jumlah penduduk miskin hanya turun 350 ribu jiwa dari 260 juta lebih penduduk Indonesia. Penurunan tersebut lebih rendah dibandingkan rilis Maret tahun sebelumnya yang mencapai 530 ribu jiwa.

Hal yang sama juga terlihat pada jumlah kemiskinan di perkotaan maupun pedesaan. Kemiskinan di pedesaan mencapai 14,93 jiwa atau hanya turun 220 ribu. Sementara itu angka kemiskinan di perkotaan mencapai 9,86 juta jiwa atau hanya turun 130 ribu jiwa.

Dijelaskan wakil rakyat dari Dapil II Provinsi Lampung tersebut penurunan persentase angka kemiskinan juga relatif lamban. Secara total, penurunan angka kemiskinan September 2019 hanya 0,19 persen dibanding Maret 2019.
“Penurunan persentase angka kemiskinan pada rilis Maret 2019 mencapai 0,25 persen dibandingkan September 2019. Dari sisi pulau, kantong kemiskinan terbesar masih berada di Maluku dan Papua mencapai 20,39 persen, disusul Bali dan Nusa Tenggara sekitar 13,36 persen,” kata dia.

Dalam hal mempercepat penurunan angka kemiskinan, lanjut laki-laki kelahiran Tanjung Karang, Lampung, 25 Juni 1963 tersebut, salah satu pekerjaan yang harus diselesaikan pemerintah adalah menjaga stabilitas harga pangan terutama beras.

“Pemerintah harus bisa mengantisipasi masalah harga bahan pokok agar tetap stabil, ini penting untuk memberikan ketenangan hidup masyarakat disamping banyak harga kebutuhan lain yang naik,” tandas Bang Jun sapaan akrab pria ini.

Junaidi melanjutkan, menurut BPS, beras menjadi penyumbang utama garis kemiskinan di Indonesia. “Di perkotaan, porsi beras mencapai 20,35 persen terhadap garis kemiskinan, di pedesaan 25,82 persen. Komoditas terbesar kedua adalah rokok kretek filter, masing-masing 11,17 persen dan 10,37 persen di perkotaan dan di pedesaan,” demikian A Junaidi Auly. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *