Peringatan Hari HIV Sedunia, Ini Kata Direktur RSUD dr. Syafril Rahmadi Maulana, SpB

  • Whatsapp

LABUHANBATU, beritalima.com – Hari HIV/AIDS sedunia digelar para Komunitas HIV AIDS Rantauprapat di Bundaran Simpang Enam pada hari Sabtu kemarin, yang dihadiri Plt. Bupati Labuhanbatu, Dandim0209, Camat Rantau Utara, Ketua TP PKK, Direktur RSUD, Dokter dan para komunitas HIV/AIDS, dikawal Satlantas Polres Labuhanbatu dalam mengatur lalulintas di simpang Enam, Minggu (2/12/2018).

Pada kesempatan itu Direktur RSUD dr. Syafril Rahmadi Maulana, SpB menyampaikan “Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rantauprapat memberikan Fasilitas penderita HIV di Poliklinik voluntary counselling and testing (VCT) sebagai konseling dan tes HIV sukarela (KTS). Layanan ini bertujuan untuk membantu pencegahan, perawatan, serta pengobatan bagi penderita HIV/AIDS. Belakangan ini peningkatan penyakit HIV cukup tinggi sekali”.

“Saya kebetulan juga ada di kamar operasi dan kami membuat Standard Oprasional Prosudur (SOP) pasien yang diskrining, dari sini ternyata memang beberapa pasien kita sebelum operasi terdapat pasien menderita HIV, saya lebih takut terhadap penyakit Hepatitis dari pada HIV karena sekarang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rantauprapat sudah siap melayani pasien HIV”, ujarnya.

Sebagai contoh, dalam hal persalinan kami menyiapkan pelayanan penyakit HIV, Untuk ibu positif HIV yang hamil disarankan untuk tidak melahirkan melalui vagina, melainkan menempuh jalan sectio caesarea. Agar bayi bisa diselamatkan dari penularan HIV ibunya.

“Kami senantiasa memperhatikan pasien HIV/AIDS berharap kepada seluruh komunitas yang tergabung dalam komunitas ini untuk membantu RSUD Rantauprapat mensosialisasikan penyakit HIV/AIDS kita tidak perlu takut terhadap HIV/AIDS ini dan obat-obatan ada di Poly Clinic VCT”, tambahnya.

Saat dikonfirmasi media beritalima, dr Arianti dan dr Susi mengatakan Penyakit HIV/AIDS di Labuhanbatu tahun 2009 – 2018 sebanyak 317 Orang ODHA rutin ARV, sebanyak 90 orang dan yang meninggal itu cukup banyak lebih dari 50 Orang, sebagai bentuk pencegahan hindari sex bebas, jangan pernah berbagi jarum atau alat suntik dan rajin periksa jika positif HIV periksa pada team medis, makan obat seumur hidup kalau mau sehat.

Obat HIV gratis dari pemerintah, hilangkan diskriminasi terhadap ODA, jangan berpandangan buruk karna tidak semua ODA itu orang jahat walaupun perilakunya salah, kita doakan bisa berobah dengan penyakit yang dideritanya bisa menghapus dosanya Insya Allah, ucap dr Ariati.(Oelies)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *