Perkuat Kompetensi SDM Pemprov Jatim, Gubernur Jalin Kerjasama Dengan Rumah Perubahan

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com- Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, terus melakukan penguatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di lingkungan Pemprov Jatim. Khususnya dalam melakukan inovasi dan terobosan di saat terjadi pelemahan ekonomi akibat pabdemi covid – 19.


Sebagai implementasinya, Gubernur bersama Founder Rumah Perubahan Rhenald Kasali menandatangani kesepakatan bersama tentang Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia di Provinsi Jawa Timur.
Selain itu juga terdapat penandatangan Perjanjian Kerjasama antara BPSDM Provinsi Jatim dengan Rumah Perubahan tentang Pengembangan Kompetensi ASN di lingkungan Pemprov Jatim.


Penandatanatqn kerjasama tersebut dilakukan Mantan Mensos dengan Rhenald Kasali  saat Rapat Kerja (Raker) Tatanan Baru Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Sosial di Ballroom Golden Tulip Hotel, Batu, Rabu (29/7) malam, lalu.


Raker tersebut dihadiri Gubernur, Wagub, Sekdaprov Jatim, dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Jatim.
Menurutnya, Rumah Perubahan diharapkan bisa memberikan penguatan bagi SDM di lingkungan Pemprov Jatim. Apalagi dalam Rumah Perubahan yang dikomandani Prof.  Rhenald Kasali ini terdapat penguatan seperti human development, leaderpreneurship, agility partnership, dan sebagainya.


“Follow up dari pertemuan ini, bisa menentukan spesifikasi peran masing-masing OPD yang disupport dengan Rumah Perubahan. Kerja bersama  dalam team work juga penting bagi OPD Pemprov Jatim. Kemampuan memobilisasi dan orkestrasi di OPD masing- masing sangat diperlukan,” tuturnya.


Pada kesempatan yang sama, Founder Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, mengatakan, Pemprov Jatim harus mampu memberdayakan anak-anak muda. Dengan dilakukannya penandatanganan  MoU, bisa bersama-sama membangun mentalitas pemuda ke depan.


Menurutnya, ada 7 kecerdasan baru yang harus dimiliki pemimpin termasuk ASN di lingkungan Pemprov Jatim. Diantaranya kecerdasan teknologi, kecerdasan sosial dan emosional, kecerdasan kontekstual, keceedasan moral, kecerdasan generatif, kecerdasan eksploratif dan transformasional, serta kecerdasan ekosistem.


“Yang terpenting itu ASN, OPD bisa eksplorasi program baru. Kita harus eksplor dan melakukan transformasi, jangan bekerja linear. Ini harus ditunjang dengan kecerdasan ekosistem bekerja sama secara sinergi,” tandasnya.


Sementara itu, Senior Adviser WHO South East Regional Office Prof Tjandra Yoga Aditama menyampaikan 10 usulan dalam menangani Covid-19. Diantaranya melakukan test pada 1.000 orang / 1 juta penduduk /minggu ditest PCR, penulusuran kontak (tracing) dilakukan secara ekstensif – DCTQ; dalam memberikan pengobatan atau treatment sebaiknya ditangani sesuai perkembangan mutakhir; alat pelindung diri (APD), IPC, prosedur tetap (Protap) perlu disediakan di fasilitas layanan kesehatan; Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) 6 indikator dan 3 kriteria.


Selain itu juga implementasi 3 pencegahan jaga jarak, cuci tangan dan masker, dalam menyampaikan informasi harus lengkap dan dilakukan secara terus menerus ke masyarakat, scientific think thank sebab ilmu terus berkembang, potensi seluruh pemangku kepentingan kesehatan serta siset berbasis bukti ilmiah yang komprehensif.
“Ini 10 usulan kami untuk menanggulangi Covid-19. Usulan di atas kalau dijalankan akan baik. Berharap ada hikmah semua mengutamakan kesehatan, dan kebiasaan yang baik diteruskan,” pungkasnya.(red).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait