Politisi Senior PKS: Pemerintahan Jokowi Harus Geser Pusat Gravitasi Pembangunan Inovasi

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Anggota Komisi VII DPR RI, Dr H Mulyanto meminta Pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berperan aktif mendorong kalangan swasta dalam hal pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) serta inovasi nasional.

Upaya tersebut, kata politisi senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, tidak bisa hanya mengandalkan peran Pemerintah seperti yang terjadi hingga hari ini. Jika Pemerintah serius ingin program pengembangan iptek dan inovasi nasional berhasil, harus diubah titik berat gravitasi, dari dominasi Pemerintah ke swasta.

Sekarang, kata Mulyanto, dari aspek anggaran, peneliti, kelembagaan litbang riset dan inovasi lebih dari 80 persen didominasi Pemerintah. Dana, aktor dan institusi riset semuanya dari Pemerintah. Karena, itulah pembangunan Iptek lebih bersifat supply technology push, bukan karena tarikan pasar.

Ini tak alami, sebab sejatinya aktor utama inovasi adalah entrepreneur. Pemerintah bertugas membangun ekosistem inovasi, kebijakan, insentif dan disinsentif. Dan, ini bukan melulu pekerjaan Kemenristek. Namun pemerintah secara keseluruhan.

Untuk itu, perlu transformasi struktural pembangunan Iptek dengan memindahkan titik berat gravitasi dari pihak pemerintah ke swasta atau industri. ”
Mereka yang lebih faham kebutuhan pasar dan teknologi yang diperlukan,” tegas Mulyanto, Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI bidang Industri dan Pembangunan ini dalam serial webinar yang diselenggarakan PKS dalam rangka memeriahkan Munas V di Bandung akhir pekan kemarin.

Dalam diskusi yang dihadiri Menristek Bambang P Brojonegoro, guru besar ekonomi UI, Eko Prasojo, Letjen (Purn). M Munir dari BIN dan disaksikan sedikitnyah 48.000 peserta ini, Mulyanto mengingatkan pentingnya membangun kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia sebagai modal dasar pembangunan dan pengembangan iptek dan inovasi.

Ditambahkan, tantangan Indonesia ke depan adalah meningkatkan daya saing dan nilai tambah produk iptek dan inovasi dibanding produk bangsa lain. Untuk itu diperlukan program terencana dan sistematis membangun kualitas SDM unggul bangsa Indonesia.

“Ke depan peran pengembangan iptek dan inovasi memang tidak bisa hanya mengandalkan Pemerintah. Tapi harus dibangun ekosistem yang mendorong peran pihak swasta yang dominan dalam pengembangan program pengembangan iptek dan inovasi nasional sehingga manfaat Iptek dan inovasi bagi ekonomi dan pembangunan nasional benar-benar dirasakan. Bukan marjinal seperti sekarang ini,” demikian Dr H Mulyanto. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait