Potensi Perempuan Untuk Perbaikan Bangsa Masa Depan

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com – Kaum perempuan diyakini mampu membawa perubahan di masa depan. Karena itu, kaum perempuan diharap menggunakan hak pilihnya untuk caleg perempuan.

Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur, Ira Damayanti, mengemukakan itu saat ditemui beritalima.com di Surabaya, Sabtu (4/8/2018).

Pengusaha sukses yang dipercaya sebagai Penasihat Ikatan Pengusaha Muslim Indonesia (Ipemi) Jatim itu mengaku sangat berharap bisa membantu memperjuangkan kepentingan perempuan melalui jalur politik.

Akan tetapi, ungkapnya, beragam keterbatasan membuat terasa berat bertarung lawan caleg laki-laki dalam pemilu legislatif mendatang.

Dia tuturkan, karena kodratnya sebagai ibu rumah tangga yang harus mengurusi suami dan anak, perempuan tak bisa melakukan sosialisasi sebanyak yang bisa dilakukan laki-laki.

Selain itu, “Caleg perempuan lebih santun dan mengedepankan hati nurani, tidak mudah melakukan money politik,” ujarnya.

Karena itu, Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) Partai Gerindra ini sangat berharap kaum perempuan akan menggunakan hak pilihnya untuk memilih caleg perempuan, demi perubahan baik bangsa di masa depan, khususnya bagi perempuan sendiri.

Menurutnya, syarat keterwakilan 30% suara perempuan hingga saat ini hanya sebatas pencalegkan, belum sampai di parlemen. Jelasnya, jumlah perempuan yang terpilih di parlemen saat ini hanya kisaran 17%.

Padahal, jika suara perempuan di parlemen benar-benar telah mencapai 30%, Ira yakin situasional tidak gaduh seperti sekarang ini. Dia mencontohkan kondisi parlemen Scandinavia yang jauh lebih tenang, karena didominasi kaum perempuan.

Menurutnya, imbas minimnya keterwakilan perempuan saat ini, parlemen menjadi kurang nyaman, karena para wakil rakyatnya sibuk mengurusi kepentingan parpolnya sendiri. Mereka yang kerap ribut sendiri itu akhirnya tidak fokus memperjuangkan kepentingan rakyat seperti yang seharusnya.

Imbasnya, kata dia, rakyat terutama kalangan perempuan harus mencari solusi untuk menuntaskan permasalahannya masing-masing. Kondisi yang terjadi seperti sekarang ini, seharusnya bisa dipahami masyarakat agar tidak lagi terulang.

Ira yang maju lewat Dapil IV Jatim (Bondowoso, Situbondo dan Banyuwangi), melihat banyak sekali ketimpangan yang masih dialami perempuan di wilayahnya. Dia mempersoalkan banyaknya potensi yang belum digarap maksimal oleh pemerintah.

Dia kemudian mencontohkan tentang over produksi buah kelapa di wilayah Jatim paling timur tersebut. Imbas minimnya industri pengolahan, buah kelapa itu banyak dibiarkan membusuk di lahan perkebunan.

Ibu tiga anak yang memiliki perkebunan dan pengolahan Kopi Robusta dan Arabika di Bondowoso ini menyebut pemahaman politik warga di wilayahnya masih rendah. Sejak dulu kaum perempuan daerah ini juga masih saja berstatus buruh tani di lahan milik orang lain, meski sebenarnya tidak kalah pintar dengan kaum laki-laki.

Menurutnya, ada perbedaan karakter antara perempuan di pedesaan Banyuwangi dengan di Bondowoso dan Situbondo. Perempuan Banyuwngi lebih terbuka, mudah menerima informasi, sudah katam bergadget.

Sementara di Bondowoso, mereka lebih banyaj berorientasi ke kegiatan pondok. Persamaan mereka, pintar, cerdas, pekerja keras dan sama-sama belum sepenuhnya dapat menikmati keadilan atas hak-hak mereka sebagai perempuan dalam bermasyarakat.

Perempuan Banyauwangi rata-rata mempunyai keterampilan seperti menari gandrung, membuat kerajinan dari batok kelapa, kulit pohon kelapa, daun, lidi, merias pengantin dan di dunia fashion.

“Potensi perempuan ini Insyaallah akan menjadi perhatian saya supaya kedepan lebih berkembang,” pungkas bacaleg DPRD Jatim Dapil IV nomor urut satu ini (Ganefo)

Teks Foto: Ira Damayanti, Bacaleg Partai Gerindra Jatim.

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *