Rangkaian Peringatan Hari Jadi Kota Madiun, Walikota-Wawali Ziarahi Makam Pendahulu

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Rangkaian peringatan Hari Jadi ke-101 Kota Madiun, Jawa Timur, dimulai. Walikota Madiun, H. Maidi, Wakil Walikota Inda Raya, Sekda Rusdiyanto bersama jajaran Forkopimda dan pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melaksanakan ziarah ke sejumlah makam pemimpin Madiun terdahulu, Selasa 18 Juni 2019.

Diantaranya makam bupati Madiun pertama, Ronggo Jumeno di Kelurahan Kuncen dan beberapa makam di makam kuno, Kecamatan Taman. Tujuannya, mendoakan para pemimpin terdahulu yang telah banyak berjasa untuk daerah Madiun.

Di makam Kuncen, selain berjiarah ke makam Ronggo Jumeno yang memimpin Madiun antara tahun 1568 hingga 1586, rombongan juga berjiarah ke makam Raden Mas Bagoes Petak yang bergelar Adipati Mangkunegoro I (1601-1615), Pangeran Adipati Kenitren Martoloyo sebagai Mangkunegoro II (1615-1645), Kyai Irodikromo atau Pangeran Adipati Balitar yang bergelar Mangkunegoro III (1645-1677), dan Pangeran Tumenggung Balitar Tumapel yang bergelar Mangkunegoro IV (1677-1703).

Rombongan selanjutnya berziarah ke Makam Taman. Di makam ini bersemayam sejumlah tokoh penting Madiun. Diantaranya, Raden Ronggo Prawirodirjo I atau Raden Ronggo Prawiro Sentiko yang menjadi bupati brang wetan Gunung Lawu (1755-1784), Raden Ronggo Prawirodirjo II yang menjabat Bupati Madiun (1784-1797). Raden Ronggo Prawirodirjo II merupakan kakek dari Raden Ronggo Prawirodiningrat dan Raden Bagoes Sentot Prawirodirdjo, panglima perang Pangeran Diponegoro.

Selain itu, terdapat makam Pangeran Dipokusumo (Bupati Madiun 1810-1820), Ronggo Prawirodiningrat (Bupati Madiun 1822-1861), Raden Ronggo Ariyo Notoningrat atau Kanjeng Bagus (Bupati Madiun 1861-1869), Raden Mas Mas Tumenggung Adipati Sosronegoro (Bupati Madiun 1869-1879), Raden Mas Tumenggung Sosrodiningrat (Bupati Madiun 1879-1885), Raden Aryo Adipati Brotodiningrat (Bupati Madiun 1885-1900), Raden Tumenggung Koesnodiningrat (Bupati Madiun 1900-1929), Raden Mas Adipati Koesmen (Bupati Madiun 1929-1937), dan Raden Ronggo Koesnindar atau Pudak Sinumpet (Bupati Madiun 1937-1953).

Walikota Madiun, H. Maidi, mengatakan, sebagai generasi penerus, tidak boleh melupakan pengorbanan dan perjuangam para pendahulu. Karena tanpa peran mereka, Kota Madiun mungkin tidak akan seperti ini.

“Ziarah makam ini sekaligus juga sarana pembelajaran bagi generasi sekarang untuk mengenang dan meneladani sikap bijak arif pemimpin terdahulu. Banyak yang bisa kita teladani dari beliau-beliau ini. Sejarah sudah mencatat bagaimana sepak terjang mereka dalam menjaga wilayah, mengusir penjajah, dan mempertahankannya. Semangat ini wajib menjadi pelecut kita sebagai generasi penerus untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat,’’ tutur H. Maidi.

Walikota menambahkan, pihaknya berencana membuat sejumlah tempat bersejarah di Kota Madiun sebagai satu rangkaian paket wisata cagar budaya.

“Dimulai dari Bakorwil, Busbo, Makam Taman, Makam Kuncen, Sendang Kuncen, dan Padepokan SH Terate sebagai wisata budaya. Pembahasan telah dan terus dilakukan,” tandasnya. (Sumber Kominfo. Editor: Dibyo).

Ket.Foto: H. Maidi (tengah batik), Inda Raya (nomor 2 dari kiri), Rusdiyanto (kiri).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *