Kabupaten Malang, beritalimacom| Untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Di mana, program ini merupakan salah satu jargon dan andalan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Kementerian Pertanian bakal terus melakukan pengembangan di bidang swasembada pangan, dengan menggandeng investor diantaraya adalah Tempo Scan Pasific yang akan mendatangkan ratusan sapi perah hidup, yang bakal ditempatkan di Balai Besar Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, di Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim).
“Kami bekerja sama dengan pihak swasta, akan menempatkan sekitar 500 atau 600 ekor (sapi perah) untuk perawatan di BBIB Singosari,” kata Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono di BBIB Singosari, Kabupaten Malang, Selasa 07/01/2025.
Menurut Sudaryono ratusan sapi perah yang akan ditempatkan di Malang itu merupakan hasil kerja sama antara salah satu perusahaan swasta dan BBIB Singosari sebagai Badan Layanan Umum milik Kementerian Pertanian.
“Kami pun, terus membuka ruang bagi seluruh perusahaan berinvestasi dalam bentuk sapi hidup,” katanya.
Ia juga menyampaikan bahwa Tempo Scan Pacific mengajak kerja sama BLU di Singosari untuk mendatangkan sapi hidup dalam bentuk sapi perah dan dipelihara di sini (BBIB Singosari).
“Sehingga diharapkan semua perusahaan bisa mendatangkan sapi hidup ke Indonesia,” ujarnya.
Dia optimistis bahwa melalui skema kolaborasi antara pihak swasta dan pemerintah program ketahanan pangan dan Makan Bergizi Gratis (MBG) mampu sukses terlaksana.
“Terkait Makan Bergizi Gratis saya kira clear, domain Kementerian Pertanian mulai cabai, bawang, daging ayam, telur ayam, termasuk susu dan daging sapi,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Agung Suganda mengatakan fasilitas kandang untuk menampung ratusan sapi perah saat ini masih dalam tahap rehabilitasi.
“Kandang ini tadinya untuk tempat (sapi) pejantan yang kami miliki dan sudah dipindahkan ke satu titik lain, sehingga yang lama ini akan direhabilitasi,” kata Agung.
Dia memperkirakan dari total 500-600 ekor sapi perah yang akan didatangkan ke BBIB mampu menghasilkan sekitar 18 ton atau 18 ribu kilogram susu per hari.
Jumlah itu disebutnya mampu membantu memenuhi produksi susu sapi segar dalam negeri, sehingga bisa dengan cepat mengurangi impor komoditas tersebut.
“Saat ini kami masih mengimpor kurang lebih sekitar 80 persen untuk kebutuhan reguler,” tandasnya.
Redaksi