Risma Tidak Ijinkan Dispendik Jatim Gunakan Fasilitas Pemkot Surabaya

  • Whatsapp
Dr Sukaryanto, Msi kepala cabang dinas pendidikan Surabaya

SURABAYA, beritalima.com | Walikota Surabaya memang sangat terkenal sebagai sosok yang kontroversial. Dalam setiap kebijakan yang diambilnya, seringkali “nyerempet” bahaya dan mengundang keprihatinan berbagai pihak. Meskipun semua mengakui bahwa sejak Tri Rismaharini berkuasa, kota Surabaya semakin cantik, dan juga dinilai sangat berhasil membawa nama Surabaya di kancah internasional.

Kegigihan Risma untuk mengambil kembali pengelolaan SMA-SMK patut diacungi jempol. Bahkan karena usahanya belum memberikan hasil yang diinginkan, Risma memboikot Dinas Pendidikan Provinsi Jatim. Risma dengan tegas tidak memberikan ijin bagi Dinas Pendidikan Jatim untuk menggunakan fasilitas milik pemkot Surabaya. Hal ini diungkapkan oleh kepala cabang dinas pendidikan Sidoarjo Sukaryanto.

Sukaryanto menuturkan, event-event yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan Jatim, seringkali terhadang ijin dari pemkot Surabaya, terlebih jika dispendik Jatim menginginkan tempat yang “dikuasai” oleh Pemkot Surabaya,”Gak bakalan dikasih. Padahal event tersebut mengangkat potensi SDM di sekolah yang menjadi wilayah pemkot Surabaya. Enggak tahu kenapa kok bu Risma bersikap begitu. SMA-SMK Surabaya kan berada di wilayahnya. Klo sekolah tersebut sukses, Surabaya kan juga terkenal di tingkat nasional maupun internasional. Tapi ya sudahlah, beliau kan penguasa, jadi berhak melakukan apa saja yang menjadi kehendaknya,”terang Sukaryanto.

Sukaryanto menghormati keputusan yang diambil oleh orang nomor satu di Surabaya ini. Meskipun jika diambil hikmahnya, event yang berkaitan dengan sekolah harusnya dipandang obyektif. Itu juga sebagai amal jariyah,”Jika kita bicara tentang pendidikan, tentu berkaitan dengan ihklas, pemberian tanpa imbalan. Amal jariyah. Karena semua akan berpulang pada diri kita sendiri. Jika kita loyal memberikan kebaikan pada orang lain, terlebih akibat jangka panjangnya adalah memupuk masa depan bangsa, niscaya akan dicatat sebagai amalan sepanjang masa,”pungkas Sukaryanto. (yul)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *