Sidak Anggota DPR RI ke Gudang Bulog Di Situbondo Temukan Ribuan Ton Beras Berkutu Akibat Lambatnya Fumigasi

  • Whatsapp

SITUBONDO, Beritalima.com –  Inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan anggota Komisi VI DPRD/MPR RI Ir. Nasim khan saat masa reses digudang bulog Desa Klatakan Situbondo Temukan Ribuan Ton beras berkutu dan timbangan digital serta manual rusak, Selasa (9/5).

Saat sidak, Nasim Khan beserta rombongan diterima oleh Kepala gudang Bulok di klatakan yang sedikit kaget karena kunjungan anggota DPR RI tersebut tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, Dalam sidak tersebut Nasim Khan dibuat kaget, pasalnya 1.400 ton beras didalam gudang ditemukan berkutu hingga diluar karungpun kutu terlihat berkeliaran.

“Sidak sendiri sebenarnya bertujuan untuk mengecek stok beras menjelang bulan Romadhon dan hari raya nanti untuk stock pangan di situbondo sendiri aman, namun saya sedikit kecewa karena dari beberapa gudang yang ada terlihat dipenuhi dengan kutu, ini yang sangat saya sayangkan, apalagi ini untuk konsumsi masyarakat,”Ujar Nasim Khan kaget.

Melihat kondisi 1.400 ton beras yang penuh kutu, Nasim Khan langsung menanyakan kenapa beras digudang bulog dipenuhi kutu, Kepala bulog menjawab jika obat untuk fumigasi yang dari surabaya terlambat sekitar seminggu, namun tetap saja anggota DPR RI tersebut kecewa karena menurutnya, kejadian semacam itu tidak perlu terjadi, apalagi ini untuk di konsumsi masyarakat situbondo secara luas

“Jujur saya sedikit kecewa, saya juga baru tahu kalau untuk obat fumigasi harus nunggu dari surabaya, seharusnya wilayah bisa untuk fumigasi sendiri, kami harap pihak bulog memperhatikan Maintenance, kondisi gudang sudah cukup bagus, cuma penjagaan terhadap penyakit dan kutu juga timbangan harus lebih diperhatikan, fumigasi kan seharusnya dilakukan lebih awal bukan malah terlambat, temuan ini nanti menjadi bahan lanjutan saya bersama bolug terutama masalah fumigasi,”Papar Nasim.

Nasim Khan juga berdiskusi dengan kepala gudang terkait keluhan masyarakat, terkait Beras Sejahtera (RASTRA) untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dimana ditemuan beras Rastra berkurang timbangannya menjadi 13 kg/sak yang seharusnya 15 kg/sak.

“Banyak faktor memang bisa terjadi jika ada penerima RASTRA berkurang dalam setiap saknya, bisa juga dari gudang bulok atau ketika diperjalanan ada orang – orang tidak bertanggung jawab mencuri dengan cara ditusuk di setiap karung, nanti kami akan selidiki, saat ini timbangan digital dan manual ada masalah sehingga tidak bisa dilakukan pengecekan digudang,”Imbuhnya

Terlihat oleh beberapa orang yang ikut rombongan bahkan Nasim Khan dan beberapa awak media yang hadir, berlarian keluar gudang akibat kutu yang membuat badan gatal – gatal sementara timbangan digital rusak saat akan dilakukan uji berat, bahkan timbangan manual juga tidak berfungsi hingga harus mengambil timbangan dari gudang lainnya. (JOE)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *