Stagnasi Ekonomi 2019

  • Whatsapp

Oleh M.Mufti Mubarok

Proyeksi kondisi ekonomi Indonesia di tahun 2019 tampaknya akan masih sama dengan tahun 2018, persamaan ini dapat dilihat dari dinamika kondisi riil ekonomi tahun 2018. Trend ekonomi tahun lalu yang menonjol adalah pertumbuhan ekonomi yang stabil di angka rata-rata 5 persen lebih sedikit, inflasi yang sedikit naik, kurs mata uang yang cenderung naik diatas Rp 14.000, yang mengakibatkan ekspor dan impor kurang berimbang, impor lebih banyak dibandingkan ekspor, kesenjangan, penyerapan tenaga kerja yang sedikit melambat, pengangguran dan kesejahteraan masih menjadi masalah krusial.

Pertumbuhan ekonomi memang bukan menjadi penentu utama dalam melihat keberhasilan pemerintah, nanum di negara berkembangan pertumbuhan ekonomi sangat di perlukan, keberhasilan ekonomi bisa diukur dari keberhasilan multidimensi yang tidak hanya angka pertumbuhan secara kuantitatif, namun bisa dijelaskan peningkatan multidimensi secara kualitatif pertumbuhan ekonomi, menurunnya kesenjangan, terserapnya tenaga kerja, menurunnya pengangguran dan peningkatan pendapatan perkapita, Indeks Gini Ratio dan Indeks Pembangunan Manusia.

Kondisi makro ekonomi internasional tampaknya cukup berdampak pada makro dan mikro ekonomi Indonesia. Pemerintah era presiden Jokowi yang lebih memprioritaskan pada investasi sektor infrastruktur yang tinggi belum di barenggi investasi sektor primer, skunder, tersier dan industri serta jasa yang tinggi pula. Investasi sektor infrastruktur, jalan tol, jembatan, bandara, pelabuhan, bendungan dan pembangunan desa, memang berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi jangka panjang, sedangkan investasi infrastruktur untuk jangka pendek belum bisa dirasakan secara langsung.

Investasi infrastruktur ini akan berdampak pada penambahan hutang nasional meningkat, penyerapan anggaran negara melalui APBN menjadi terfokus pada investasi infrastruktur ini. Akibatnya sektor peningkatan Sumber daya manusia belum menjadi prioritas. Negara-negara yang maju lebih memprioritas sektor kualitas Sumber daya manusianya lebih dulu baru sektor pendukung lainnya termasuk infrastruktur, bila kualitas SDM sudah bermutu baru sektor Inrastruktur menjadi prioritas berikutnya. Karena sektor infrastruktur lebih bisa dinikmati oleh golongan menengah keatas, sementara golongan menengah bawah kurang bisa menikmati infrastruktur seperti jalan fasilitas jalan toll. Tahun 2019 ini pemerintah perlu memprioritaskan peningkatan SDM, yang dampaknya bisa dirasakan semua golongan.

Pertumbuhan ekonomi selama periode 4 tahun menunjukkan pertumbuhan yang stabil rata rata dilevel 5 persen lebih. Bila dibanding negara asia lainnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada diperingkat keenam dibawah Malaysia, Nyanmar, Laos, Kamboja dan Philipina, yang rata rata berada diatas emam persen namun masih di bawah 7 persen. Hal ini berarti secara makro kondisi ekonomi asia mengalami stagnasi.

Akibat pertumbuhan ekonomi nasional yang stabil dilevel 5 ini, pendapatan perkapita juga mengalami hal yang sama meskipun masih ada beberapa faktor yang akan berimbas di tahun 2019. Investasi modal dalam negeri dan asing akan sedikit menurun karena situasi tahun politik, KKN, kriminalitas dan bencana alam yang bertubu tubi. Jika investasi cenderung menurun, maka penyerapan tenaga kerja juga ikut menurun yang mengakibatkan kesenjangan dan angka penggaguran sedikit naik, akibat langsung yang bisa di rasakakan adalah tingkat kesejahteraan masyarat akan sedikit goyah. Untuk gaji yang cenderung belum naik, biaya sekolah makin mahal, biaya kesehatan yang naik serta kebutuhan yang tak terduga banyak bermunculan. Lalu, bagaimana sebaiknya masyarakat menyikapi kondisi ekonomi tahun 2019 ? Ada beberapa hal yang harus dilakukan :

Pertama, menunda investasi, pada semester pertama 2019 harus menunda segala macam bentuk investasi, mulai dari beli kendaraan, beli rumah, beli tanah dan kebutuhan konsumtif lainnya misalnya ganti HP atau perhiasan serta kebutahan yang tidak terlalu mendesak.
Kedua, harus mencari pendapatan tambahan, karena meskipun pendapatan di tahun 2018 akan sama di tahun 2019, namun pengeluaran 2019 akan terus bertambah sejalan dengan naiknya beberapa kebutuhan hidup

Ketiga, mengencangkan ikat pinggang. Berhemat di tahun 2019 menjadi hal yang wajib mengingat tahun politik dan angka kriminalitas serta bencana alam menjadi masalah tersendiri. Belum lagi harga Sembako, BBM dan kebutuhan laiinya diprediksi akan naik meskipun sedikit.

Meskipun ekonomi 2019 diprediksi akan stagnan pada semester I, namun pada semester 2 akan mulai beranjak lebih baik. Harapan ini berkaitan dengan tahun politik 2019 dimana visi dan misi kedua capres lebih memprioritaskan persoalan ekonomi. Sehingga perhatian presiden nantinya lebih pada menaikkan pertumbuhan ekonomi, peningkatan investasi pada semua sektor, penyerapan tenaga herja, mengurangi pengangguran serta peningkatan kesejahteraan. Hal yang juga cukup menggembirakan yaitu akan adanya program 100 hari dari presiden yang terpilih. Program 100 hari ini biasanya dapat memberikan dampak yang positif bagi kinerja pemerintah, kepercayaan investor, bahkan juga akan mampu meningkatkan optimisme masyarakat. berakhirnya tahun politik pada 2019 juga akan memulihkan situasi keamanan nasional.

Tahun 2019 mendatang akan menjadi titik penentu untuk Indonesia melakukan peningkatan ekonom, karena perang ekonomi global, head to head USA dan Cina akan dapat mempengaruhi ekonomi Indonesia secara makro. Sementara faktor fundamental ekonomi negeri ini masih belum sehat betul. Kita punya pengalaman ekonomi yang fluktuatif, namun rakyat Indonesia punya kekebalan ekonomi yang luar biasa, ekonomi tahan banting masih dimiliki dan merupakan spirit utama. Sehingga dalam keadaan apa pun rakyat masih bisa bertahan dan inilah hebatnya soko guru ekonomi nasional. Sehingga memunculkan sebuah keyakinan bahwa siapa pun pemimpinannya nanti ekonomi rakyat akan tetap kuat.

  • Direktur Institute for Development and Economic (IDE) dan Lembaga Survey Regional (LeSuRe)
beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *