JEMBER, beritalima.com | Angka stunting masih tinggi, Bupati Jember H. Hendy Siswanto akan terus mengembangkan Kader Center of Excellence (CoE).
Hal itu disampaikan, usai kegiatan Peningkatan Kapasitas Pelaksana Program Percepatan Penurunan Stunting bagi Kader CoE di Hotel Meotel Jember oleh BKKBN Jawa Timur, Selasa (15/2/2022).
“Jember kondisi stunting saat ini masih tinggi. Jadi dengan adanya kader CoE menjadi lebih tajam, dan ini akan kami kembangkan lagi,” kata Bupati.
Bupati mengaku, saat ini kader-kader CoE masih sedikit, berkisar 5 orang. Untuk itu, guna percepatan penurunan stunting pihaknya akan menambab kader lagi.
“Akan kita perbanyak lagi, dengan pembelajaran, pelatihan dan semoga bisa dikembangkan ke 248 desa nanti,” sebutnya.
Pemerintak Kabupaten Jember telah melakukan Memorandum off Ounderstanding (MoU) dengan Pengadilan Agama, Kementerian Agama dan Polres Jember, guna mencehah pernikahan dini.
“Jangan sampai modin atau penghulu memalsukan data usia, yang memang belum saatnya nikah, tapi ditambahi umurnya. Tapi itu dulu, kalau sekarang tidak boleh lagi. Karena verifikasi data itu sangat penting,” ungkap Bupati.
Sementara, Kepala BKKBN Jawa Timur Maria Ernawati menyampaikan, disini sedang proses belajar dalam beberapa hari kedepan, bagaimana cara percepatan penurunan angka stunting.
“Angka stunting di Jatim masih relatif tinggi, tercatat 23,5 persen dan jember sedikit lebih tinggi 23,7 persen,” sebutnya.
Dengan bertempat di Jember, kegiatan ini diharapkan segera beraksi, melaksanakan percepatan stunting dan menurunkan perkawinan anak.
“Faktor pertama yang dominan mempengaruhi stunting, ialah faktor kemiskinan, serta beberapa pola asuh, asupan gizi dan sebagainya,” jelasnya.
Sedangkan untuk tertinggi stunting di Jatim, ialah Kabupaten Bangkalan dan terendah Kabupaten Mojokerto,” sebutnya. (Sug)