Team gerebek Vaksin Desa Yosomulyo melaksanakan Vaksinasi untuk warga Disabilitas

  • Whatsapp

BANYUWANGI, beritalima.com – Pemerintah melakukan program percepatan vaksinasi Covid-19 untuk seluruh lapisan masyarakat,termasuk kelompok penyandang disabilitas menjadi prioritas.

Seperti yang dilakukan di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran Kabupaten Banyuwangi. Tenaga kesehatan bersama Bhabinkamtibmas,Babinsa dan team gerebek Vaksin dari Puskesmas Yosomulyo didampingi Kepala Desa dan beberapa staf desa mendatangi dari rumah ke rumah atau dengan sistem jemput bola melakukan suntik vaksinasi jenis Sinopharm bagi warga penyandang disabilitas di wilayah desa tersebut.

Bacaan Lainnya

Menurut Kepala Desa Yosomulyo Drs. Joko Utomo Purniawan, para penyandang disabilitas mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 dalam rangka menciptakan Herd Immunity ( kekebalan kelompok )

“Kami lakukan vaksinasi sistem jemput bola, door to door bagi warga disabilitas, agar mereka tidak perlu susah-susah datang ke tempat vaksinasi dan meminimalisir kerumunan, jadi nyaman bagi mereka dan sebagai bentuk pelayanan prima bagi warga yang berkebutuhan khusus” ujarnya

Layanan model seperti yang dilakukan menurut Endang Setyastuti, Amd.Keb Bidan desa sekaligus pendamping disabilitas sangat efektif dilakukan Puskesmas Yosomulyo untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat yang berkebutuhan khusus, sebagai upaya percepatan vaksinasi seperti yang ditargetkan pemerintah.

Penyandang disabilitas masuk dalam katagori prioritas penerima vaksin Covid-19 jenis Sinopharm, karena mereka umumnya memiliki penyakit penyerta.

‘Ayo bu Kadek, jangan takut disuntik, ini demi menjaga kesehatan anak dan cucu jenengan yang di rumah ini” ujar Endang saat merayu salahsatu warga difabel yang enggan disuntik.

Tidak mudah sebetulnya berkomunikasi dengan mereka, harus dengan telaten sabar dan merayu menjelaskan dan memberikan pemahaman kepada mereka, lanjut Endang.

Dalam pantauan hampir seharian tim nakes turun ke rumah- rumah warga penyandan disabilitas.

Sementara itu, Bidan Suprihatin selaku vaksinator menuturkan tidak semua penyandang disabilitas memenuhi syarat bisa disuntik vaksin. Ada beberapa diantara mereka yang tidak lolos dalam tahap screening. “Misalnya tadi ditemui ada yang ketika diukur pakai tensimeter tekanan darahnya tinggi, kan tidak bisa divaksin,” jelasnya

Lebih lanjut dia menambahkan, secara keseluruhan program vaksinasi tersebut dapat berjalan lancar. Meski ada kendala yang dialami tenaga kesehatan. Misalnya ada satu warga difabel ketika dihubungi lewat seluler mengaku ada di rumahnya, namun ketika didatangi tidak ada dan ternyata di sawah.”Ya tidak apa-apa, maaf kami suntik di sawah ya pak” pungkasnya. (bi)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait