Warga Harap Satpol PP Tertibkan Parkir Liar Pasar Panarukan

  • Whatsapp

SITUBONDO, Beritalima.com – Keberadaan pasar kecamatan Panarukan sejak direnovasi yang menghabiskan dana Rp 5,5 miliar hingga setelah ditempati oleh pedagang terus menuai kritik serta keluhan dari berbagai pihak.

Kali ini keluhan datang dari warga sekitar perihal penataan lahan parkir di kawasan tersebut yang kurang tertata dengan baik dan kerap membuat kemacetan di pagi hari terlebih pada jam masuk sekolah.

Suwadi (40) salah satu pengunjung pasar mengeluhkan penataan parkir yang terlalu memakan badan jalan desa karena parkir roda dua maupun becak parkir dikedua sisi badan jalan, hingga jalan desa yang merupakan jalan umum untuk masyarakat kilensari dan 5 sekolah yang berada dibelakang pasar macet.

“Harusnya parkir ditata dengan rapi, kasihan warga atau guru yang memakai roda tidak bisa masuk, jangankan roda 4, roda dua masih juga sering tersendat,” Ucapnya kecewa.

Keluhan juga datang dari Farid Iswahyudi ketua RT 01 RW 04, jika keberadaan parkir yang semrawut sangat merugikan warganya terlebih lagi yang memiliki toko di pinggiran jalan, karena akses masuk ke toko maupun gang sering tertutup oleh parkir sepeda motor. Farid juga berharap Satpol PP Kabupaten Situbondo menindak tegas parkir liar tersebut karena menjadi biang kemacetan terutama saat jam masuk sekolah.

“Kami selaku ketua RT sudah menyampaikan keluhan kepihak desa dan BPD karena tempat yang dipake adalah jalan milik desa, Kami juga merasa heran kenapa pasar yang baru direnovasi tidak memiliki lahan parkir, terus uang parkir iru masuk kekantong siapa,”Ucap Farid keheranan.

Farid juga mengaku sempat mempertanyakan keberadaan tukang parkir tersebut ke kepala pasar karena menurut informasi yang beredar dimasyarakat jika tukang parkir tersebut menyetorkan uang parkirnya ke kepala pasar.

“Saya sebagai ketua RT di sekitar pasar tersebut ya merasa heran saja, parkirnya dijalan milik desa sementara rumor yang beredar menyetor ke kepala pasar kan aneh, tapi hingga saat ini kepala pasar selalu bungkam saat kami pertanyakan apakah yang diluar sana itu tukang parkir legal atau liar karena tidak jelas kemana uang hasil parkir itu mengalir,” Tukasnya.

Pantauan Beritalima.com, Kamis (14/9) dilapangan, ratusan sepeda motor menumpuk memenuhi dua sisi jalan sehingga membuat kesulitan warga yang menggunakan atau murid sekolah yang menggunakan roda dua bahkan roda empat nyaris tidak bisa lewat tanpa diaba – aba oleh warga lainnya yang menuju kepemukiman maupun murid dan guru ke lima sekolah yang berada di belakang pasar. hingga berita ini dinaikkan kepala pasar Panarukan belum bisa dikonfirmasi. (Joe)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *