Waspada Klaster Lebaran, Sultan Minta Pemerintah Tingkatkan Tes Covid-19

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Klaster Covid-19 di area pemukiman mulai bermunculan di sejumlah wilayah ibu kota pasca libur lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah. Seperti terjadi di kawasan RT 03 RW 03, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur yang terpaksa menerapkan mini lock down.

Menyikapi hal ini, Wakil Ketua DPD RI, Sultan Bachtiar Najamudin meminta Pemerintah sampai ketingkat paling bawah RT/RW untuk berpartisipasi.
Pemotongan rantai Covid-19 harus dimulai dari tingkatan keluarga.

“Jadi, selain keaktifan pemerintahan dilingkungan RT/RW perlu didukung publik. Jika ada pihak masyarakat yang merasakan gejala atau melakukan kontak dengan pasien positif maka harus melaporkan diri kepada pihak kesehatan setempat,” kata Sultan dalam keterangan pers yang diterima awak media, Rabu (26/5).

Ada beberapa hal saat ini yang mesti ditingkatkan, yaitu mengejar tingkat vaksinasi kepada umur lansia dan memasifkan langkah tes-lacak-isolasi didaerah-daerah rawan atau yang memiliki pasien terinfeksi yang tinggi.

Menurut data Satgas penanganan Covid-19 terakhir, Senin (24/5) telah ditemukan kasus baru 5.907 kasus dengan total telah menembus angka 1,78 juta kasus dengan 1,64 juta yang sembuh dan 49,455 ribu meninggal dunia.

Dari data itu angka rata-rata penambahan perminggu masih tinggi yaitu 5,297 kasus. “Dan, saya yakin belum semua orang yang terinfeksi telah terinput secara data. Pemerintah harus segera melakukan tracing kepada klaster-klaster baru yang berpotensi menambah penyebaran.”

Sultan menyarankan, posko Covid-19 sebaiknya mulai melakukan skenario pengendalian sesuai status zonasi tingkat RT masing-masing. Jika RT berstatus zona merah atau punya kasus lebih dari lima rumah, mikro lockdown harus diterapkan.

Upaya yang dilakukan selama mikro lockdown mengawasi ketat warga yang melakukan isolasi mandiri, menemukan suspek, melacak kontak erat serta menutup tempat umum yang mengundang keramaian kecuali yang termasuk sektor esensial.

Melarang perkumpulan lebih dari tiga orang, meniadakan kegiatan sosial serta menetapkan peraturan keluar masuk wilayah dengan penetapan jam malam. Jadi masyarakat saat ini tidak boleh lengah.

“Yang kita takutkan setelah lebaran adalah kasus yang timbul akibat importasi dari luar wilayah. Maka apapun kegiatan yang dilaksanakan mesti tetap mematuhi protokol kesehatan,” ungkap Sultan.

Sebagai informasi, saat ini telah ditemukan munculnya klaster Covid-19 di sejumlah daerah, diantaranya di Klaten, Cianjur, Pati, Bogor dan Cilacap.
Klaster Covid-19 halal bihalal di Jakarta, klaster tarawih di Banyumas, Pati, Malang dan Banyuwangi. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait