World Bank Gali Info Penurunan Stunting di Surabaya

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Keberhasilan Kota Surabaya menurunkan angka stunting mendapat apresiasi World Bank. Atas keberhasilan itu, Jumat (17/2/2023) kemarin Surabaya mendapat kunjungan Anne Provo World Bank dan Asisten Deputi Bidang Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden, Abdul Muiz.

Kehadiran mereka disertai Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Selain itu tampak pula Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Maria Ernawati.

Mereka mengadakan pertemuan dengan Walikota Surabaya Eri Cahyadi di Ruang Rapat Kantor Walikota Surabaya. Eri mengatakan, penurunan stunting di Kota Pahlawan ini tidak lain karena semangat gotong royong dengan melibatkan masyarakat secara aktif.

Eri menjelaskan, banyak hal bagaimana Kota Surabaya mampu menurunkan prevalensi stunting dari 28,9% di tahun 2021 dan menjadi 4,8% di tahun 2022. “Ini merupakan kerja warga Surabaya, karena pemerintah tidak bisa berjalan sendiri,” ujar Eri.

“Selain kolaborasi lintas sector di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya, kami usung semangat Pancasila dengan Gotong Royong seluruh pihak, terutama warga,” tambahnya.

Diterangkan, Kader Surabaya Hebat melakukan input data di Aplikasi Sayang Warga atau Sistem Layanan Pendampingan dan Perlindungan Warga Kota Surabaya, sehingga Pemkot bisa tahu sampai tingkat RT berapa warganya yang stunting dan mana warganya yang miskin.

Bahkan, bisa diketahui pula dalam satu rumah ada berapa yang sedang hamil, usia kehamilannya, dan ada anak bayi atau tidak. “Data inilah yang kami gunakan untuk menyasar langsung ke sasaran,” lanjut Eri.

Ditambahkan pula, pihaknya melakukan intervensi dimulai dari remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, balita, hingga tingkat sekolahan.

Selain itu, Guru PAUD juga harus menimbang muridnya. “Kami punya graha bunda PAUD. Kita ajarkan bagaimana bunda PAUD menimbang muridnya dan diberi pemahaman bagaimana ciri stunting. Dan, kita juga gerakkan UKS di SMP. Kami ajari para siswa tentang cara menimbang,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, orang tua asuh bagi anak stunting juga dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya. “Kami gerakkan para dermawan, kami berikan data stunting, malah ada yang sampai ada yang mau menjadi orang tua asuh anak stunting di satu RT,” ungkap Eri.

“Kami akan memberikan penghargaan terhadap orang tua asuh stunting. Setiap manusia yang disentuh dengan kelembutan, pasti orang tersebut akan memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara,” ucap Eri.

Mendapat penjelasan itu, Anne Provo World Bank mengatakan, pihaknya akan menceritakan pada dunia mengenai praktik percepatan penurunan stunting di Kota Surabaya, termasuk komitmen Walikota dan jajarannya.

Pihaknya juga akan menyarankan daerah lain untuk merepliklasikan praktik yang telah dilakukan di Surabaya seperti penggunaan aplikasi untuk mendampingi sasaran keluarga beresiko dan serangkaian kegiatan system koordinasi atau gotong royong yang telah dilakukan.

Dalam pertemuan ini, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Maria Ernawati mengatakan, Jatim sudah membentuk tim pendamping keluarga (TPK) sebanyak 31.243 tim dari unsur bidan, kader PKK dan kader KB. Jumlah personnya sebanyak 93.729 orang, yang tugasnya menyasar catin (calon pengantin), ibu hamil, ibu menyusui dan anak di bawah lima tahun.

Sementara itu Asisten Deputi Bidang Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden, Abdul Muiz, secara khusus mengapresiasi Posyandu Prima di Kecamatan Jambangan yang dikunjungi sehari sebelumnya.

Menurutnya, Posyandu Prima cukup bagus, terintegrasi dan dikelola dengan baik. “Ini bisa menjadi percontohan bagi daerah lainnya dalam upaya menurunkan stunting,” kata Abdul Muiz.

Muiz juga mengingatkan seluruh pihak akan pentingnya upaya konvergensi dalam Percepatan Penurunan Stunting. “Kami harapkan seluruh pihak tetap memberikan perhatian khusus terkait upaya penurunan stunting,” ujarnya.

Disampaikan pula, Kementrian Agama sudah digandeng untuk menjelaskan pada setiap calon pengantin tentang apa saja yang harus dipersiapkan, baik dari sisi kesehatan mental sehingga anak yang nantinya dilahirkan tidak stunting. (Gan).

Teks Foto: Walikota Surabaya ketika menerima kunjungan Word Bank dan Sekwapres serta beberapa kementerian dan BKKBN, Jumat (17/2/2023).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait