128 UKM Dilibatkan Dalam Festival Sarung Tenun NTT

  • Whatsapp

KUPANG, beritalima.com – Sebanyak 128 usaha mikro kecil (UKM) se-Kota Kupang akan dilibatkan dalam kegiatan Festival Tenun NTT.

Kegiatan Festival Sarung Tenun NTT yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTT tersebut akan dilaksanakan, Sabtu (2/3) di arena Car Free Day, Jalan El Tari Kupang.

“ 128 UKM ini ditempatkan di setiap spot, yaitu mulai dari spot satu depan gedung Kantor Gubernur NTT (gedung Sasando), spot dua depan Hotel Cendana, spot tiga depan rumah jabatan Gubernur NTT, dan spot empat samping Polda NTT. Mereka akan menjual produk – produk lokal ditambah dengan produk pangan lokal termasuk olahan kelor, ikan dan lain –lain,” kata Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laikodat saat jumpa pers di Kantor Gubernur NTT, Senin (25/3).

Kegiatan yang berlangsung dari pukul 06.00 hingga pukul 10.00 Wita akan diikuti kurang lebih 10 ribu peserta, yaitu dengan rincian perangkat daerah Lingkup Provinsi NTT sebanyak 2000 orang, perangkat daerah Kota Kupang 500 orang, TNI/Polri 500 orang, Instansi Vertikal 500 orang, organisasi wanita 500 orang, kelompok etnis 300 orang, BUMN/BUMD 700 orang, serta pelajar/mahaiswa 500 orang. Semua peserta diwajibkan mengenakan baju kaos putih dengan sarung tenun NTT.

Beberapa kegiatan dalam acara tersebut adalah NTT Menari 1.800 pelajar, Tarian Massal Flobamora seperti Gawi, Dolo-Dolo jai dan Tebe, Bazar makanan aneka kelor dari UMKM, Instalasi Tenun, paduan suara 2.000 orang, musik tradisional dan olahraga bersarung.

Menurut Julie, pada setiap spot akan diadakan berbagai rangkaian acara hiburan. Acara NTT menari akan dipusatkan di spot satu. Sementara di spot lainnya, ada acara tarian masal flobamora dan berbagai atraksi lainnya. Para peserta dan masyarakat yang hadir diharapkan dapat membeli kreasi tenun ikat di masing – masing spot dan produk makanan berbasis kelor.

“ Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya penenun. Juga untuk membangkitkan kebanggaan di kalangan generasi muda dan kaum milenial terhadap kain sarung NTT. Kita terus mendorong dan mengupayakan agar tenun NTT diakui sebagai warisan budaya oleh UNESCO,” kata Julie Laiskodat menambahkan. (L. Ng. Mbuhang)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *