40% Pelajar Di Sumbawa Barat Terindikasi Gangguan Mata

  • Whatsapp

Sumbawa Barat NTB, beritalima.com_
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat, H. Tuwuh, S. Ap., mengungkapkan bahwa angka gangguan penglihatan pada pelajar di Kabupaten Sumbawa Barat sangat tinggi, hal tersebut diungkapkannya saat membuka acara pelatihan Ketajaman Mata yang diselenggarakan oleh Puskesmas Taliwang bekerjasama dengan The Fred Hollows Foundation (FHF) di Kedai Sawah Taliwang, Selasa kemarin.

Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp , Kamis (17/1) H. Tuwuh mengungkapkan bahwa Angka gangguan penglihatan pada siswa Sumbawa Barat cukup tinggi, diperkirakan sekitar 40%.

“Jarak antara 6 – 10 meter, pandangan siswa sudah kabur. Sehingga beberapa materi aja yang disampaikan bapak dan ibu guru tidak dapat diserap dengan baik. Hal ini akan berdampak pada penurunan prestasi siswa, sehingga perlu kerjasama dan peran aktif orang tua dalam pengawasan harus ditingkatkan”katanya

Pengawasan perlu ditingkatkan,lanjut H. Tuwuh, terutama terhadap penggunaan gadget (android). Jarak pandang yang berubah-ubah saat menggunakan perangkat ini mengakibatkan mata terpapar dengan radiasi yang cukup tinggi, sehingga kerusakan mata semakin meningkat. Pada awal Februari 2019 mendatang Dinas kesehatan Sumbawa Barat berencana akan melakukan pemeriksaan atau cek gangguan mata secara keseluruhan pada sekolah-sekolah yang ada di KSB.

H. Tuwuh menambahkan, bahwa di Puskesmas Taliwang telah tersedia ruang kecil untuk dijadikan pusat mata. Dimana masyarakat dapat memeriksa matanya di tempat ini.
Tiga bulan lalu, Dikes juga telah mengoperasi 150 orang yang mengalami gangguan mata atau katarak. Belum lama juga telah dilaksanakan operasi dengan angka hampir sama. Bisa dibayangkan jika mata terganggu maka kehidupan dan masa depan anak-anak akan hancur.

“Kami dari dinas kesehatan pasti berpikir untuk yang terbaik bagi kesehatan anak-anak. Oleh karena itu, kami berharap tidak ada sekolah yang menolak program dinas kesehatan yang turun ke sekolah-sekolah, seperti imunisasi, penyuluhan, pemeriksaan gigi dan sebagainya. Karena program-programnya sudah diteliti para ahli,” ujar H. Tuwuh.(B5.Rozak)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *